Sabtu 21 Jan 2023 15:28 WIB

Sulbar dan Alumni ITB Kembangkan Teknologi Pertanian

Teknologi pertanian akan menambah pertumbuhan ekonomi.

Ilustrasi pertanian.
Foto: Dok. Kementan
Ilustrasi pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menjalin kerja sama dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) sebagai upaya mendorong peningkatan teknologi di daerah itu, terutama teknologi pertanian.

"Sulbar adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, sehingga untuk mengelolanya dibutuhkan teknologi," kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik, di Mamuju, Sabtu (21/1/2023).

Sehingga lanjut Akmal Malik, kolaborasi bersama Ikatan Alumni ITB dapat mendorong peningkatan teknologi, agar produksi dalam daerah bisa terkelola dengan baik.

"Dengan kerja sama ini, saya berharap dapat menambah pendapatan di Sulbar," ujar Akmal Malik.

Penjabat Gubernur juga berharap, dengan upaya tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan dan Sulbar bisa menjadi lebih baik ke depannya.

"Selama ini kita masih mengirim bahan mentahnya dan nilai tambahnya sangat kecil. Persoalan kita juga pada transportasi serta ketika bersaing produk-produk lain kita kalah," jelas Akmal Malik.

Ketua Ikatan Alumni ITB Gembong Primadjaja mengatakan, pihaknya bersama Pemprov Sulbar telah membangun kerja sama dalam hal pengembangan potensi pertanian berbasis teknologi di Sulbar.

Ia berjanji akan membantu Sulbar untuk pengembangan teknologi pertanian di daerah itu. "Unsur teknologi dan perubahan tata cara bercocok tanam akan mendorong peningkatan produksi," kata Gembong Primadjaja.

Ia juga mengatakan, teknologi yang dirancang bagi petani, terutama pascapanen akan mendorong peningkatan nilai tambah bagi para petani di Sulbar.

Penandatanganan kerja antara Pemerintah Provinsi Sulbar bersama IA ITB tersebut juga dihadiri Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, anggota VI BPK RI Pius Lustrilanang serta para Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulbar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement