Senin 23 Jan 2023 10:38 WIB

Warga Khawatir Penembakan California Terkait Kejahatan Rasial

Sekitar 65 persen penduduk kota Monterey Park, Califronia adalah orang Asia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Warga berjalan melintasi lokasi festival Tahun Baru Imlek setelah dibatalkan karena penembakan massal di Monterey Park, California, Ahad, 22 Januari 2023. Seorang pria bersenjata membunuh beberapa orang di sebuah studio dansa pada Sabtu (21/1/2023) malam di tengah perayaan Tahun Baru Imlek di komunitas Monterey Park yang didominasi orang Asia-Amerika.
Foto: Foto AP/Jae C Hong
Warga berjalan melintasi lokasi festival Tahun Baru Imlek setelah dibatalkan karena penembakan massal di Monterey Park, California, Ahad, 22 Januari 2023. Seorang pria bersenjata membunuh beberapa orang di sebuah studio dansa pada Sabtu (21/1/2023) malam di tengah perayaan Tahun Baru Imlek di komunitas Monterey Park yang didominasi orang Asia-Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penembakan di negara bagian Amerika Serikat (AS), California terjadi pada Sabtu (21/2/2023) pukul 22.22 waktu setempat di kota Monterey Park. Jalan-jalan di wilayah tersebut banyak yang ditutup untuk perayaan Tahun Baru Imlek yang menarik ribuan orang dari seluruh South California.

Sekitar 11 km dari pusat kota Los Angeles, kota ini selama beberapa dekade telah menjadi tujuan imigran dari China. Sekitar 65 persen penduduknya adalah orang Asia. Kota ini pun terkenal dengan banyak restoran dan toko bahan makanan China.

Baca Juga

"Orang-orang menelepon saya tadi malam, mereka takut ini adalah kejahatan rasial," kata Ketua Kamar Dagang China di Los Angeles, Chester Chong di tempat kejadian.

Ia menilai bahwa kota berpenduduk sekitar 60 ribu orang itu sebagai tempat yang tenang, damai, dan indah di mana setiap orang saling mengenal dan saling membantu. Lokasi penembakan tersebut terjadi di aula dansa, Star Ballroom Dance Studio.

Star Ballroom Dance Studio dibuka pada 1990. Situs webnya menampilkan banyak foto perayaan Tahun Baru Imlek yang memperlihatkan para pengunjung tersenyum dan menari dengan pakaian pesta di ruang dansa yang besar dan terang benderang.

Menurut seorang guru tari di sana, sebagian besar pelanggannya berusia paruh baya atau lanjut usia, meskipun anak-anak juga menghadiri kelas tari remaja. "Mereka adalah orang-orang yang bekerja normal," kata guru itu tanpa menyebutkan namanya. "Beberapa peserta kelas adalah pensiunan dan hanya latihan biasa atau interaksi sosial," imbunya.

Sebuah selebaran yang dipasang di situs web mengiklankan pesta tahun baru Sabtu malam, mulai pukul 19.30 hingga pukul 12.30. Tembakan itu disalahartikan oleh beberapa orang sebagai kembang api tahun baru. Seorang warga yang merayakan Imlek di dekat ballroom, Tiffany Chiu (30 tahun) mengira tembakan itu adalah kembang api perayaan Imlek.

"Banyak orang tua tinggal di sini, biasanya sangat sepi," katanya. "Ini bukan sesuatu yang Anda harapkan di sini."

Video yang diambil oleh media berita lokal menunjukkan banyak orang terluka digiring ke ambulans dengan tandu akibat insiden tersebut. Para korban tersebut kebanyakan berusia paruh.

Presiden AS Joe Biden mengutuk pembunuhan itu dalam pernyataan tertulis. Ia mengatakan telah mengarahkan penasihat Keamanan Dalam Negeri untuk memobilisasi dukungan federal kepada otoritas lokal.

Penembakan massal berulang di AS. Insiden di Monterey Park adalah yang paling mematikan sejak Mei 2022, ketika seorang pria bersenjata membunuh 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas.

Penembakan paling mematikan dalam sejarah California terjadi pada tahun 1984 ketika seorang pria bersenjata membunuh 21 orang di sebuah restoran McDonald's di San Ysidro, dekat San Diego.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement