Selasa 24 Jan 2023 07:41 WIB

Erdogan: Swedia tidak Hormati Islam, Jangan Harap Dapat Dukungan NATO dari Turki

Setiap negara yang bergabung dengan NATO membutuhkan persetujuan bulat dari anggota.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi isyarat saat berbicara dalam konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Nusa Dua di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Erdogan: Swedia tidak Hormati Islam, Jangan Harap Dapat Dukungan NATO dari Turki
Foto: AP Photo/Firdia Lisnawati
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi isyarat saat berbicara dalam konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Nusa Dua di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Erdogan: Swedia tidak Hormati Islam, Jangan Harap Dapat Dukungan NATO dari Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat suara terkait aksi protes pembakaran Alquran yang terjadi di Swedia. Ia menyebut Swedia tidak seharusnya mengharapkan kabar baik dari Turki untuk dukungan NATO, jika tidak menunjukkan rasa hormat kepada Islam.

"Mereka yang menyebabkan aib seperti itu di depan kedutaan kami, seharusnya tidak mengharapkan belas kasihan dari kami terkait permohonan keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan setelah rapat Kabinet di ibu kota Ankara, dikutip di TRT World, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Pernyataan tajam Erdogan muncul setelah Rasmus Paludan, pemimpin sayap kanan Partai Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, di bawah perlindungan polisi dan dengan izin dari Pemerintah Swedia membakar salinan Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Sabtu (21/1/2023).

Erdogan menambahkan, jika Swedia tidak menghormati keyakinan agama umat Islam di Turki dan di seluruh dunia, Swedia tidak akan menerima dukungan apa pun dari Ankara. Erdogan juga mengkritik protes baru-baru ini dari para pendukung kelompok teror terlarang PKK, yang diizinkan dilanjutkan oleh kota Stockholm.