REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung di bawah kepemimpinan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkembang pesat. Proyek yang sebelumnya mandek selama enam tahun inipun ditargetkan akan rampung pada April nanti.
Proyek sodetan Kali Ciliwung ini dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta. Jokowi menyebut, pemerintah juga mengendalikan banjir di hulu melalui pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
"Di bawah sudah sampai Jakarta masih ada masalah sekarang juga sebentar lagi akan selesai mungkin April insya Allah udah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun," kata Jokowi usai meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Jokowi menjelaskan, pengerjaan sodetan Kali Ciliwung ini terhitung cepat. Hanya dalam satu setengah bulan pembebasan lahan pun bisa dilakukan.
"(Kendala) pembebasan. Tadi saya sampaikan. Dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya gak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," kata Jokowi.
Selain membangun sodetan Kali Ciliwung, Jokowi juga meminta Pj Gubernur DKI untuk menormalisasi sungai seperti Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang, dan lain-lain. Termasuk mulai membangun giant sea wall atau proyek tanggul laut raksasa untuk menangani banjir rob di Jakarta Utara.
"Kalau ini sudah urusannya tinggal yang ketiga urusan pompa yang ada di sungai-sungai dan juga normalisasi Ciliwung, normalisasi sungai-sungai yang ada kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang dan kali-kali yang lainnya, juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir," jelas Jokowi.
Jokowi yakin, jika seluruh upaya tersebut dilakukan secara konsisten, maka masalah banjir di Jakarta pun bisa diselesaikan.
"Masih ada yang namanya banjir rob, giant sea wall, tanggul laut dari atas belum selesai masih dari pantai ke sini belum selesai. Bukan pekerjaan yang mudah. Tapi kalau konsisten kita kerjakan akan mengurangi mengurangi mengurangi sampai nanti akhirnya hilang," jelasnya.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, jika proyek pengendalian banjir dilakukan secara konsisten dari hulu hingga hilir, maka masalah banjir Jakarta bisa dikendalikan.
"Ini jadi dimulai dari Pak Presiden, pengendalian banjir kalau konsisten dengan master plan yang ada pasti banyak berkurang, dari hulu tengah hilir. Hulu tadi yang Sukamahi dan Ciawi, tapi antara Bogor dan Jakarta ini ada Depok yang bisa hujan di situ atau hujan di Jakarta sehingga ini sodetan untuk yang tengah," jelas dia.
Ia menyebut, selama enam tahun terakhir ini tidak dilakukan normalisasi sungai dan pembangunan sodetan Kali Ciliwung. Namun setelah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjabat, proyek pengendalian banjir ini mulai dikerjakan kembali.
"Kalau konsisten dilakukan dari dulu pasti sudah... Yang masalahnya tadi Pak Presiden bilang enam tahun gak diapa-apain, normalisasi gak diapa-apain, sodetan gak diapa-apain. Nah sekarang alhamdullilah ada Pak Heru ini mulai dikerjakan lagi," kata Basuki.
Ia pun optimistis proyek yang dilakukan ini bisa mengendalikan dan mengurangi banjir yang terjadi di Jakarta.