REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara cepat dan mudah untuk mengetahui tingkat hidrasi bayi adalah dengan melihat popoknya. Dalam sebuah video yang dibagikan di akun Tiny Hearts Foundation, seorang petugas P3K menjelaskan tiga tanda di popok bayi yang harus diwaspadai.
Popok bayi terlihat seperti terkena noda
Petugas menjelaskan bahwa urine yang berwarna gelap merupakan tanda awal dehidrasi. Urine seharusnya berwarna jernih hingga kuning pucat.
"Jika urin terlihat sangat gelap dan pekat, orang tua harus memberikan minum dan memeriksakan anaknya ke dokter," kata petugas tersebut dalam videonya, seperti dilansir The Sun, Kamis (26/1/2023).
Berat popok
Orang tua juga bisa melacak hidrasi dengan melihat jumlah urine yang dihasilkan bayi. Jika popoknya kurang berat atau bayi tidak membuat popoknya basah seperti biasanya, hal ini juga menunjukkan bahwa si kecil mungkin mengalami dehidrasi.
Aroma
Urine lebih banyak mengandung produk limbah daripada air. Itulah yang membuat urine beraroma lebih kuat.
"Perlu diingat bahwa makanan dan vitamin tertentu dapat mengubah warna urine," jelas petugas P3K tersebut.
Lantas berapa banyak minum yang dibutuhkan bayi? Menurut layanan kesehatan nasional Inggris (NHS), setelah pekan pertama hingga sekitar usia enam bulan, bayi membutuhkan sekitar 150 hingga 200 ml air susu ibu (ASI) sehari untuk setiap kilogram berat badannya.
Jadi, misalnya, bayi berusia satu bulan dengan berat sekitar tujuh kilogram, dia membutuhkan sekitar 1.000 hingga 1.800 ml ASI sehari. Pemenuhannya dapat dibagi dalam beberapa kali asupan.