REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain memiliki banyak manfaat untuk anak-anak. Meski demikian, orang tua tetap harus berhati-hati memilih mainan untuk anaknya.
“Mainan membantu perkembangan emosi, sosial, dan fisik anak,” kata dokter spesialis anak Eny Febrianti dalam webinar “Plus Minus Latto Latto Bagi Mental dan Otak Anak” disimak di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Menurut dia, bermain membantu mengembangkan kreativitas anak, kemampuan komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Aktivitas bermain juga melatih anak untuk bersabar, seperti menunggu giliran. Bahkan, dengan bermain, anak-anak dapat terhindar dari gaya hidup sendetari (malas gerak) dan obesitas.
Eny mengingatkan, ada beberapa ketentuan dalam memilih mainan untuk anak-anak, di antaranya sesuai standar nasional Indonesia (SNI) yang tidak mengandung racun dan zat berbahaya; sesuai usia, perkembangan fisik, mental, dan sosial; multifungsi; dapat membantu melatih konsep-konsep dasar; dan melatih ketekunan.
Orang tua harus memilih mainan sesuai kategori usia. Misalnya, usia nol sampai dua tahun harus memiliki warna mencolok, tekstur, dan mainan yang menggunakan ekspresi.
Usia tiga hingga enam tahun harus memancing minat petualangan. Usia prasekolah harus dapat mengembangkan kerjasama dan kemampuan sosialisasi atau interaksi. Usia sekolah harus dapat merangsang kemampuan peran, ketangkasan, dan kreativitas. Usia remaja (10-18 tahun) harus dapat merangsang kecepatan berpikir, emosi spasial, perencanaan, penyelesainan masalah, kemampuan mengerti pikiran orang lain, dan regulasi emosi.
Dalam memilih mainan balita, ada panduan yang harus dimengerti orang tua yakni label, ukuran, bentuk, bahan atau materi, bagian mekanis, dan suara. Eny memberi contoh beberapa ragam permainan sesuai usia anak.
Usia nol sampai enam bulan cocok dengan permainan cilukba, bermain cermin, rattle, squeeze toy, dan teethers. Usia tujuh sampai 12 bulan permainan push and pull, bermain cahaya. Usia satu sampai dua tahun permainan ride on toys, puzzle sederhana, pop up toys, mewarnai, transportasi kecil.
Usia dua hingga tiga tahun permainan fit in puzzle, ride on toys, balok kompleks, buku cerita, dan mencocokkan. Usia tiga hingga lima tahun permainan ride on toys, puzzle, permainan outdoor, olahraga, alat musik. Usia sekolah dan remaja permainan board game atau strategi, puzzle, ular tangga, monopoli, catur, membaca buku, atau musik, dan melukis.