REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur siap menjalani tes sebelum pengoperasian pada April 2023 sesuai jadwal.
"Secara teknis dan lainnya sudah selesai tinggal dites," kata Heru saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis.
Saat ini, lanjut dia, proyek pembangunan sodetan Ciliwung itu sedang tahap penyempurnaan dengan menyelesaikan penyambungan dan penutupan untuk kontrol sodetan.
Ia mengungkapkan sudah tidak ada lagi pembebasan lahan di proyek sodetan Kali Ciliwung. Sedangkan sekitar 25 kepala keluarga sudah pindah ke rumah susun dengan skema sewa.
Heru menambahkan selama kurun waktu sekitar enam tahun, proyek di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, sempat mengalami kendala saat pengerjaan outlet atau saluran keluar air.
Akibatnya, lanjut dia, pembangunan sodetan saat itu menjadi tidak optimal, padahal pengerjaan inlet atau saluran masuk air di kawasan Bidara Cina dikerjakan pada 2013-2016.
"Secara fisik (pengerjaan) yang di inlet, iya, tapi secara keseluruhan kan ada beberapa kendala sehingga tidak optimal juga," katanya.
Adapun pengerjaan outlet yang belum optimal selama kurun enam tahun itu, ucap dia, di antaranya terkait pelebaran saluran hingga kendala rumah warga.
"Ada beberapa hal kendala, terus yang di outlet-nya sejak berapa kurun waktu, itu memang berhenti karena salurannya harus dilebarkan, di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga, terus ada yang harus didetailkan data dengan BPN, dengan Trisakti dan sekarang sudah selesai," katanya.
Proyek sodetan Ciliwung nantinya mengalirkan air ke Kanal Banjir Timur (KBT) sehingga diperkirakan dapat mengurangi sekitar 10 persen banjir di Ibu Kota.
Adapun kapasitas sodetan itu diperkirakan hingga 60 meter kubik per detik untuk mereduksi banjir. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan mencapai Rp683,9 miliar.