Jumat 27 Jan 2023 16:44 WIB

Harga Beras Masih Mahal, Badan Pangan: Suplai Masih Terbatas

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras tak kunjung turun meski sudah impor.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang menunjukkan beras yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (25/1/2023). Badan Pangan Nasional (NFA) mengakui harga beras tak kunjung turun meski impor beras sudah ditempuh.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang menunjukkan beras yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (25/1/2023). Badan Pangan Nasional (NFA) mengakui harga beras tak kunjung turun meski impor beras sudah ditempuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) mengakui harga beras tak kunjung turun meski impor beras sudah ditempuh. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitasi Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa menuturkan, salah satu penyebab harga beras masih belum turun karena pasokan beras yang belum membanjiri pasar secara besar-besaran.

"Suplai ke pasar masih terbatas karena belum masuk panen raya," kata Ketut kepada Republika, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga

Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Jumat (27/1/2023), rata-rata harga beras medium masih mahal, Rp 11.570 per kilogram tak berbeda jauh dari pekan-pekan sebelumnya. Begitu pula dengan beras premium sekitar Rp 13.210 per kg.

Statistik lain tak jauh berbeda. Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan mencatat rerata harga beras medium masih tetap Rp 11.400 per kg dan beras premium Rp 13.300 per kg.

Sebagai pembanding, pemerintah mengatur harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 9.450 per kg-Rp 10.250 per kg berdasarkan wilayah. Sedangkan HET beras premium sebesar Rp 12.800 per kg-Rp 13.600 per kg.

Lantaran suplai yang belum optimal, Ketut mengatakan, pedagang beras saat ini masih menjual stok lama dengan modal yang sudah tinggi. Meski demikian, pihaknya memastikan langkah operasi pasar beras oleh Bulog akan terus diperbanyak. Tercatat, periode 1-6 Januari 2023, total beras Bulog yang digelontorkan untuk operasi pasar sudah mencapai 148 ribu ton.

"Artinya, pemerintah sudah memberikan alternatif pada masyarakat bahwa di pasar ada beras sesuai harga eceran tertinggi (HET)," katanya.

Oleh karena itu, Badan Pangan turut meminta bantuan masyarakat untuk ikut mengawasi penjualan beras Bulog sehingga harga jual yang diterima sesuai HET, yakni Rp 9.450 per kg. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement