REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Antara
Perolehan suara Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 cukup mengejutkan. Pasalnya, pasangan calon (paslon) yang maju dari jalur perseorangan atau independen itu berhasil meraih suara mencapai sekitar 10 persen berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga, atau dua kali lipat dari elektabilitas mereka sebelum pemungutan suara.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Yoes C Kenawas menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang membuat perolehan suara Dharma-Kun melesat di Pilgub Jakarta. Salah satunya adalah karena warga Jakarta merasa calon gubernur (cagub) yang mereka inginkan tidak ada dalam kontestasi.
"Untuk menjelaskan kenapa Dharma Pongrekun bisa tinggi, memang penjelasan utamanya adalah itu kayaknya bentuk protest vote ya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/11/2024).
Yoes menilai, protes itu dilakukan warga Jakarta karena mereka merasa tidak punya pilihan lain di Pilgub Jakarta 2024. Para warga itu memilih Dharma-Kun karena merasa paslon lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, tidak mewakili mereka.
Ia menjelaskan, tingginya suara yang diraih Dharma-Kun juga berkaitan dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024, yang hanya sekitar 57 persen. Artinya, banyak warga Jakarta yang tidak menggunakan hak pilihnya di Pilgub Jakarta.
"Ini orang-orang yang mungkin merasa belum ada yang mewakili mereka gitu, untuk Jakarta, dan akhirnya mengalihkan dukungannya ke Dharma Pongraekun," kata Yoes.
Yoes menambahkan, tingginya suara Dharma-Kun juga bisa diartikan sebagai bentuk protes warga Jakarta kepada partai politik. Pasalnya, partai politik yang ada tidak mengusung calon yang diinginkan warga.