Jumat 29 Nov 2024 17:53 WIB

Ini Analisis Pengamat Mengapa Raihan Suara Dharma-Kun di Pilkada Jakarta Mengejutkan

Berdasarkan hitung cepat, Dharma-Kun meraih 10 persen suara di Pilkada DKI Jakarta.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma pongrekun dan Kun Wardana saat mengikuti sesi debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Ahad (26/10/2024). Debat kedua ini mengusung tema ekonomi kesejahteraan sosial dengan enam sub tema yang meliputi infrastruktur integrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pangan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma pongrekun dan Kun Wardana saat mengikuti sesi debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Ahad (26/10/2024). Debat kedua ini mengusung tema ekonomi kesejahteraan sosial dengan enam sub tema yang meliputi infrastruktur integrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Antara

Perolehan suara Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 cukup mengejutkan. Pasalnya, pasangan calon (paslon) yang maju dari jalur perseorangan atau independen itu berhasil meraih suara mencapai sekitar 10 persen berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga, atau dua kali lipat dari elektabilitas mereka sebelum pemungutan suara. 

Baca Juga

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Yoes C Kenawas menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang membuat perolehan suara Dharma-Kun melesat di Pilgub Jakarta. Salah satunya adalah karena warga Jakarta merasa calon gubernur (cagub) yang mereka inginkan tidak ada dalam kontestasi. 

"Untuk menjelaskan kenapa Dharma Pongrekun bisa tinggi, memang penjelasan utamanya adalah itu kayaknya bentuk protest vote ya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/11/2024).

Yoes menilai, protes itu dilakukan warga Jakarta karena mereka merasa tidak punya pilihan lain di Pilgub Jakarta 2024. Para warga itu memilih Dharma-Kun karena merasa paslon lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, tidak mewakili mereka.

Ia menjelaskan, tingginya suara yang diraih Dharma-Kun juga berkaitan dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024, yang hanya sekitar 57 persen. Artinya, banyak warga Jakarta yang tidak menggunakan hak pilihnya di Pilgub Jakarta.

"Ini orang-orang yang mungkin merasa belum ada yang mewakili mereka gitu, untuk Jakarta, dan akhirnya mengalihkan dukungannya ke Dharma Pongraekun," kata Yoes.

Yoes menambahkan, tingginya suara Dharma-Kun juga bisa diartikan sebagai bentuk protes warga Jakarta kepada partai politik. Pasalnya, partai politik yang ada tidak mengusung calon yang diinginkan warga.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement