REPUBLIKA.CO.ID, Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi menginjak usia ketiga tahun setelah dibentuk Menteri BUMN Erick Thohir pada 31 Januari 2020. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, perjalanan holding yang terdiri atas PT Bio Farma, PT Kimia Farma, dan PT Indo Farma, langsung dihadapkan pada tantangan besar, yakni pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
"Saya 'dikejar-kejar' Menteri BUMN Pak Erick Thohir. Kami langsung belajar apa itu pandemi, PCR, vaksin, dan lain-lain," ujar Honesti dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) holding BUMN farmasi ketiga dan peluncuran produk CerviScan & MedBiz di Hotel Tribrata, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Honesti menyampaikan holding farmasi pun langsung bergerak cepat membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi. Dia menyebut proses integrasi antar-BUMN farmasi pun mau tak mau dilakukan menjadi lebih cepat karena kondisi yang menantang.
"Banyak yang pesimistis saat ini jika melihat kondisi geografis dan populasi yang besar, tapi ternyata BUMN farmasi bisa. Lebih dari 400 juta vaksin sudah didistribusikan ke 17 ribu pulau, ini bukan hal sederhana, tapi dengan semangat kolaborasi, kita bisa. Alhamdulillah kita sudah memasuki akhir dari pandemi," ucap Honesti.
Meski sudah berhasil membawa Indonesia keluar dari pandemi, Honesti mengatakan, holding farmasi tidak boleh berpuas diri. Menteri BUMN Erick Thohir, menurut Honesti, menekankan holding farmasi untuk mampu mencapai 3A, yakni Availabitity, Accessibility, dan Affordability.
"3A ini meliputi ketersediaan, aksesibilitas, dan harga yang terjangkau. Pandemi sudah akan berakhir dan tantangan berikutnya transformasi holding agar mencapai tujuan 3A, caranya juga 3A, akselerasi, akselerasi, akselerasi," kata Honesti.
Honesti menyebut holding farmasi memerlukan upaya akselerasi menjadi perusahaan yang holistik dan mengintegrasikan seluruh ekosistem dalam industri kesehatan.