REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT LRT Jakarta bakal menargetkan jumlah penumpang sebanyak 185 ribu orang per hari jika 11 stasiun antara Pegangsaan Dua sampai Manggarai telah beroperasi.
"Dari 11 stasiun ini, ditargetkan total penumpang LRT Jakarta sepanjang rute Pegangsaan Dua hingga Manggarai sebanyak 185 ribu orang per hari," kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Namun, kata Hendri, berdasarkan hasil studi kelayakan (feasibility study/ FS), jika jalur-jalur tersebut sudah tersambung pada 2025, penumpang LRT Jakarta sekitar 100 ribu sampai 180 ribu orang per hari.
"Target optimis, ridership LRT Jakarta (pada 2025) sekitar 180 ribuan," kata Hendri yang menambahkan untuk Velodrome-Manggarai realistiknya ditargetkan sekitar 80 ribu sampai 100 ribu orang per hari.
"Ini sudah dilakukan kajiannya oleh konsultan yang memberikan kajian FS untuk trase ini," kata Hendri.
Hendri menyebutkan, LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai akan memiliki lima stasiun baru, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matramandan Stasiun Manggarai. Panjang trasenya 6,4 kilometer.
Sedangkan LRT Jakarta trase Pegangsaan Dua-Velodrome memiliki enam stasiun dengan panjang 5,2 kilometer. Jika fase 1B (Velodrome-Manggarai) telah dibangun, LRT Jakarta akan memiliki 11 stasiun di sepanjang rute 12,2 kilometer.
Sebagai informasi, perencanaan trase LRT Jakarta fase lanjutan dari fase yang ada saat ini, sempat diubah menjadi Kelapa Gading-JIS semasa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI, sebelum akhirnya dikembalikan ke Velodrome-Manggarai saat Heru Budi Hartono memimpin Jakarta.
Dalam melanjutkan pembangunan LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) sekitar Rp 900 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023. Konstruksi proyek LRT trase Velodrome-Manggarai ditargetkan dimulai pada 2023.