REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuat suku cadang mobil Korea Selatan Hyundai Mobis Co menargetkan kenaikan pesanan luar negeri sebesar 15 persen tahun ini. Target ini dibuat di tengah meningkatnya permintaan komponen kendaraan listrik (EV).
Hyundai Mobis bertujuan untuk mencapai pesanan senilai 5,36 miliar dolar AS dari pembuat mobil global, kecuali untuk Hyundai Motor Co dan Kia Corp, pada tahun 2023. Target tahunan naik dari pesanan senilai 4,65 miliar dolar AS yang diperoleh dari luar negeri pada tahun 2022.
Hyundai Mobis adalah afiliasi utama dari Hyundai Motor Group, dan memegang 21,43 persen saham di Hyundai Motor. Hyundai Mobis memperoleh sekitar 90 persen penjualannya dari Hyundai Motor dan Kia, dengan 10 persen berasal dari pembuat mobil lain.
Sepanjang tahun 2022, laba bersihnya naik 5,3 persen satu tahun menjadi 2,02 miliar dolar AS, dibantu oleh penjualan yang kuat dari suku cadang kendaraan listrik inti dan komponen kelas atas lainnya. Kenaikan terjadi di tengah pemulihan produksi kendaraan global dan peningkatan pasokan chip, demikian disiarkan Yonhap, dikutip Rabu (1/2/2023).
Sebelumnya, Hyundai Motor Co meluncurkan SUV subkompak Kona yang serba baru di pasar Korea Selatan dan berencana untuk memperkenalkan versi listriknya pada kuartal kedua tahun ini. Hyundai Motor bertujuan untuk menjual 37.000 unit Kona baru tahun ini.
Kona generasi kedua hadir dengan tiga pilihan mesin, yakni turbocharged bensin 1,6 liter, bensin 2.0 liter atau mesin hybrid bensin 1,6 liter, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan. Mobil tersebut dipasarkan di tentang harga 25 juta won hingga 36 juta won (sekitar Rp360 juta hingga Rp441 juta).
Hyundai mengatakan pihaknya mengharapkan model hybrid bensin mencapai 40 persen dari keseluruhan penjualan model Kona tahun ini. Model ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan yang mencakup penghindaran tabrakan depan, bantuan penjagaan jalur, peringatan perhatian pengemudi, dan sistem penghindaran tabrakan saat parkir, demikian disiarkan Yonhap.