REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Amri Amrullah
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut membicarakan banyak hal, tetapi terdapat sejumlah pembahasan yang tak dapat diungkapkan ke publik.
Pertemuan keduanya tersebut menghasilkan tiga hal. Pertama adalah komitmen Partai Golkar dan Partai Nasdem dalam mendukung perekonomian nasional di tengah ketidakpastian usai pandemi Covid-19.
"Kita sekarang memasuki badai berikut, yaitu ketidakpastian. Kita tahu, tapi kita tahu ada ketidakpastian. Nah ini juga masuk di dalam tahun politik, tetapi kita bersepakat bahwa partai politik pendukung Papak Presiden harus tetap solid," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Salah satu upaya pemerintah adalah penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Jelasnya, Partai Golkar dan Partai Nasdem mendukung segala upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Jadi tadi kesepakatannya kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sebagai dua partai politik bahwa kita bisa melalui dengan baik dan untuk itu komunikasi wajib hukumnya. Sehingga kita saling tahu dan saling ada pengertian itu," ujar Airlangga.
Kedua, Partai Golkar dan Partai Nasdem bersepakat terhadap penggunaan sistem proporsional terbuka dalam pemilihan umum (Pemilu). Menurutnya, pemilihan langsung oleh rakyat sudah menjadi komitmen kedua partai sejak lama.
"Sudah disepakati bahwa Pemilu sesuai dengan undang-undang yang telah diterapkan. Oleh karena itu seperti dalam pertemuan sebelumnya partai Golkar dan Partai Nasdem terus mendorong agar pemilihan umum itu dilakukan secara terbuka," ujar Airlangga.
Terakhir, kunjungan Surya merupakan silaturahim balasan dari Partai Nasdem terhadap partai berlambang pohon beringin itu. Ditambah, Surya sendiri pernah menjadi bagian dari Partai Golkar selama puluhan tahun.
"Tentu beliau kami sambut, homecoming pulang ke rumah dan Partai Golkar partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka juga dengan Partai Nasdem dan Pak Surya Paloh," ujar Airlangga.
"Alhamdulillah Rabu pon ini mudah-mudahan membawa berkah untuk kehidupan kebangsaan ke depan," sambung Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Kunjungan Surya Paloh ke DPP Golkar adalah yang silaturahmi politik pertama sejak pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/1/2023). Kunjungan ini tentunya menjadi pertanyaan, mengingat beberapa waktu lalu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
"Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini, jenjang karier politik saya yang saya capai hari ini," ujar Surya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Terkait Pilpres 2024, Surya Paloh mengakui bahwa segala kemungkinan masih dapat terjadi. Termasuk kemungkinan Partai Nasdem bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bersama Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Apakah perlu (Partai Nasdem) akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan, jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka," ujar Surya.
Kemungkinan sebaliknya juga dapat terjadi ketika KIB justru bergabung dengan Partai Nasdem. Namun ia menekankan, pertemuan hari ini dengan Partai Golkar dalam upaya menjaga kondusifitas dan komitmen keduanya memprioritaskan kepentingan bangsa.
"Dalam suasana menjelang pemilu memang multitafsir bisa terjadi di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja," ujar Surya.
In Picture: Pertemuan Nasdem ke DPP Golkar