REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arema FC tengah dilanda kesulitan untuk menggelar pertandingan kandang karena selalu mendapat penolakan dari beberapa opsi venue yang mereka miliki. Dua laga kandang Arema, yakni saat melawan Borneo FC dan Bali United telah ditunda. Selanjutnya, Arema masih harus mencari venue untuk menggelar laga kandang melawan PSM Makassar pada Sabtu (4/2/2023).
Mengenai hal itu, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus mengatakan Arema telah mengajukan Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta sebagai kandang untuk menjamu PSM Makassar. "Di Jakarta, di PTIK, tanpa penonton," kata Ferry Paulus saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Setelah mengalami beberapa penolakan, PT LIB mencoba membantu mencarikan solusi bagi Arema di mana mereka membutuhkan venue sebagai homebase. Sejak Tragedi Kanjuruhan, Arema FC disanksi dengan larangan menggelar laga di luar homebase sejauh 250 kilometer.
Beberapa tempat sudah coba dijajaki oleh Arema, mulai dari Stadion Moch Soebroto (Magelang), Stadion Jatidiri (Semarang), Stadion Kebogiro (Boyolali) hingga yang terakhir Stadion Sultan Agung (Bantul). Namun selalu mendapat penolakan terutama dari elemen suporter setempat.
Ferry mengatakan jika di PTIK masih tidak memungkinkan, Singo Edan akan di tempatkan di luar Pulau Jawa. "Iya beberapa alternatif itu memang sudah dicarikan terobosan ada di pulau Jawa termasuk di Jakarta, ada juga beberapa alternatif yang kemungkinan masih punya peluang," katanya.
"(Arema) masih bisa diterima di Kalimantan, Makassar. Tapi, kita yang dekat-dekat dulu aja, di Jawa ini, dalam waktu dekat ini lawan PSM," ujar Ferry menambahkan.