REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dapat menurunkan angka stunting hingga mencapai lima persen. Ambisi yang digaungkan tersebut agar ada salah satu provinsi di Indonesia yang angka stuntingnya bisa setara dengan negara maju.
"Kita kan baru launch data stunting Nasional yang turun dari 24 persen ke 21 persen. Presiden kan ingin ke angka 14 persen di 2024. Saya datang ke Pak (Penjabat) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, negara maju kan di bawah lima persen, yuk kita kasih hadiah ke Presiden ada provinsi yang angkanya di bawah lima persen, sama dengan negara maju level stuntingnya," kata Budi dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Dia mengatakan, ada sejumlah program yang dirampingkan untuk dapat difokuskan sebagai upaya menekan angka stunting. Hal utama, yakni menyikronkan data stunting di Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Penyinkronan itu ditargetkan rampung dalam satu pekan.
"Kedua, program juga disinkronkan. Kita bikin dua grup, yakni ibu hamil yang memang memiliki risiko stunting paling besar dan anak usia 6-24 bulan yang memang butuh makanan tambahan di luar ASI dengan spesifik protein hewani. Kita sudah duduk dengan Pak Gubernur bagaimana mengeksekusi program ini," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyanggupi upaya penurunan angka stunting di DKI Jakarta dan akan segera melakukan percepatan intervensi mulai pekan depan. Dia mencontohkan, salah satu wilayah di Jakarta yang dinilai berhasil menekan angka stunting.
"Saya rasa bisa targetnya. Misalnya, di Cilincing (Jakarta Utara) ada 777 stunting kita bisa menurunkan sebanyak 17 persen atau yang tertangani 134 kasus. Mulai hari ini kita mulai data. Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah bisa jalankan perintah Pak Menteri. Kami tinggal menajamkan percepatan program," kata Heru.