REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan membuka kesempatan baru bagi penerimanya. Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, tahun ini pihaknya akan menargetkan penerima beasiswa LPDP sebanyak 7.000 orang.
"Pada 2023 ini akan kita terima 7.000 orang rekrutmen, jauh lebih tinggi dari sebelumnya sekitar 5.000," kata Andin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pada Rabu (1/2/2023).
Andin mengatakan, tahun ini pendaftaran beasiswa LPDP ada dua kali atau dua tahap. Pendaftaran periode 1 ditetapkan pada 25 Januari-25 Februari dan periode 2 mulai pendaftaran pada Juni-Juli. "Pendaftaran tahap pertama saat ini sedang berlangsung hingga 25 Februari mendatang, dan pengumuman hasil seleksi pada 8 Juni tahun ini," imbuhnya.
Sementara proses pendaftaran tahap kedua akan dilakukan pada pengumuman tahap kedua pada 9 Juni-9 Juli dan pengumuman hasil seleksi pada 7 November 2023. "Agar nantinya bisa kuliah di Januari tahun berikutnya atau semester baru," katanya.
Menurut Andin, penerimaan beasiswa LPDP mengalami peningkatan terutama dua tahun terakhir pada 2021 dan 2022. Pada 2021, ia mencatat terdapat 4.266 peserta penerima beasiswa LPDP, sedangkan 2022 sekitar 5.664 orang yang mengikuti beasiswa jalur LPDP.
Sejak 2013 hingga saat ini, maka LPDP telah melakukan rekrutmen sebanyak 35.536 orang. Sementara total alumni sudah mencapai 17.979. "LPDP adalah program beasiswa yang dikelola dan berdiri sejak 2013, ini fokusnya di program S2 dan S3," kata Andin.
Andin juga mencatat ratusan penerima beasiswa LPDP berhasil melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi top 25 dunia. Mereka diantaranya tersebar di Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
LPDP juga melakukan penyegaran terhadap para pewawancara dengan melakukan seleksi secara independen untuk para profesor dan doktor. Pihaknya harus memilih dengan seksama untuk menampik isu bahwa terdapat para penyeleksi yang kurang adil. "Pewawancara adalah profesor dan doktor di perguruan tinggi dan kita seleksi lagi dan di tahun lalu ada 728 orang," tambah dia.