REPUBLIKA.CO.ID., BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) bakal mengumumkan mereka akan melatih 15 ribu tentara Ukraina tambahan melalui misi bantuan militernya dan mengalokasikan 25 juta Euro (27,3 juta dolar AS) untuk operasi penjinakan ranjau di wilayah Ukraina yang telah dibahas pada pertemuan tingkat tinggi.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan Anadolu, Pejabat tinggi UE, termasuk presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan kepala Dewan Eropa Charles Michel, akan melakukan kunjungan ke Kiev untuk menghadiri KTT UE-Ukraina ke-24 pada 3 Februari.
Pertemuan akan berlangsung untuk yang pertama kali sejak awal perang dan Ukraina telah menerima status calon keanggotaan di Uni Eropa.
Blok itu menganggap KTT sebagai "sinyal kuat bahwa kami mendukung negara yang menjadi korban agresi dan kami menggarisbawahi hak Ukraina untuk memiliki perdamaian yang adil di akhir perang ini," kata seorang pejabat Uni Eropa kepada wartawan di Brussel.
Von der Leyen dan Michel akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sementara anggota Komisi akan mengadakan pembicaraan dengan para menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas portofolio mereka.
Para pemimpin akan membahas proses aksesi Ukraina ke Uni Eropa, tanggapan blok itu terhadap perang Rusia-Ukraina, serta rencana perdamaian Zelenskyy.
Mereka akan menegaskan kembali komitmen untuk mendukung integrasi Ukraina ke Eropa lebih lanjut, menurut pejabat lain dan juga akan membawa pesan yang mengakui reformasi yang telah dilakukan Ukraina, terutama mengenai supremasi hukum, serta akan mendorong Kiev untuk melanjutkan langkah-langkah untuk memenuhi kriteria aksesi blok tersebut.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell akan menjanjikan "paket baru 25 juta Euro untuk mendukung aksi kemanusiaan dan penghapusan ranjau" di wilayah yang baru-baru ini direbut kembali oleh tentara Ukraina setelah pendudukan sementara Rusia, kata pejabat pertama Uni Eropa.
Dia juga akan mengumumkan target baru untuk misi pelatihan militer Uni Eropa di Ukraina, yang melibatkan 15 ribu tentara selain 15 ribu tentara saat ini.
Borrell juga diharapkan untuk mengumumkan bantuan Uni Eropa untuk mendirikan Pusat Penuntutan Kejahatan Agresi Internasional yang dilakukan Rusia di Ukraina di Den Haag, Belanda.