Jumat 03 Feb 2023 07:34 WIB

Sukabumi Gencarkan Lagi Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

Selama 36 bulan terakhir gerakan Shalat Subuh berjamaah di masjid ini sempat terhenti

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Gerakan shalat subuh berjamaah di masjid kembali digiatkam Pemkot Sukabumi di Masjid Agung Kota Sukabumi, Jumat (3/2/2023).
Foto: Riga Nurul Iman/ROL
Gerakan shalat subuh berjamaah di masjid kembali digiatkam Pemkot Sukabumi di Masjid Agung Kota Sukabumi, Jumat (3/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, gerakan Shalat Subuh berjamaah di masjid kembali digalakan Pemkot Sukabumi. Momen ini menjadi ajang meningkatkan keimanan dan ketakwaaan.

Selain itu menjadi media bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi menyapa warga secara langsung dan memberikan informasi pembangunan. Shalat Subuh berjamaah perdana selepas pandemi Covid-19 ini dilakukan di Masjid Agung Kota Sukabumi pada Jumat (3/2/2023).

Baca Juga

Pada kempatan selepas Shalat Subuh dan sebelum ceramah keagamaan yang disampaikan Ketua Baznas Kota Sukabumi Miftah Amir, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan sambutan dan menyampaikan informasi pembangunan dan isu yang menjadi perhatian di masyarakat.

''Alhamdulillah Jumat ini dimulai kembali Shalat Subuh berjamah di Masjid Agung Kota Sukabumi menjadi jalan Allah memberikan keberkahan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Sukabumi Achmad Fahmi. 

Setelah selama sekitar 36 bulan sempat menghentikan sementara waktu shalat subuh berjamaah di masjid agung karena pandemi. Kegiatan ini kata Fahmi, menjadi penyemangat dalam tugas kedinasan dan energi positif tumbuh berkembang. Dalam agama tugas pemerontah ada dua.

Pertama terang Fahmi, bagaimana negara hadir memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada semua pemeluk agama. Pemkot Sukabumi sebagai institusi negara memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh pemeluk agama.

Hal ini dicontohan Nabi Muhammad SAW dan khulafair rasyidin serta masa setelahnya. Intinya semua tetap dijaga, bagaimana pemkot menghadirkan nilai keharmonisan di tengah kemajemukan dan tidak boleh ada diskriminasi karena pemda bagian dari menjaga toleransi.

'' Mari sama-sama kita hadirkan Sukabumi sebagai kota toleran dan Sukabumi masuk sepuluh besar kota toleran di Indonesia,'' ungkap Fahmi. Kedua tugas negara memakmurkan masyarakatnya.

Bagaiamana akses kesehatan pendidikan, perizinan dan lainnya dapat dinikmati dengan cepat dan mudah. Jangan sampai warga sulit akses kesehatan dan pendidikan serta layanan lainnya.

''Pastikan masyarakat bahagia dan bangga dengan kehadiran aparatur, jadi mari sama sama mempermudah urusan masyarakat,'' imbub wali kota. Ketika ada keluhan direspon cepat dan diberikan solusi.

Terakhir, kata Fahmi, selaku Ketua DKM Masjid Agung Kota Sukabumi, Alhamdulillah dengan teknologi baru yang efisien sehingga tidak akan bocor kembali di Masjid Agung Kota Sukabumi. Selanjutnya terkait banyak keluhan jamaah terkait sound sistem di akhir tahun kemarin ditata agar supaya lebih nyaman dengan analisa perubahan dn penambahan titik sound sistem.

Hasilnya, suara imam dan penceramah alhamdulillah bisa terdengar dengan baik. Terakhir, menambah karpet di masjid yang lebih baik dan mengajak masyarakat hadir disini sedekah karpet masjid karena akan terus bermanfaat mengalir amal ibadahnya.

Ketua Baznas Kota Sukabumi Miftah Amir mengatakan, gerakan Shalat Subuh berjamaah ini menjadi momen untuk mendorong peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu menjadi media silaturahmi antara warga dengan pemimpinnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement