REPUBLIKA.CO.ID, LISBON – Portugal akan mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina. Jerman selaku produsen tank tersebut diketahui telah menyetujui atau mengizinkan Leopard dikirim ke Ukraina.
“Kami saat ini sedang bekerja untuk dapat membagikan beberapa tank kami. Saya tahu berapa banyak tank yang akan (dikirim ke Ukraina), tapi itu bakal diumumkan pada waktu yang tepat,” kata Perdana Menteri Portugal Antonio Costa kepada kantor berita Lusa dalam perjalanannya ke Republik Afrika Tengah, Sabtu (4/2/2023).
Costa mengungkapkan, saat ini negaranya sedang menjalin pembicaraan dengan Jerman tentang pembelian suku cadang Leopard 2. Portugal hendak memperbaiki sejumlah tank Leopard-nya yang tak bisa dioperasikan. Costa berharap pengiriman tank ke Ukraina bisa dilakukan pada akhir Maret mendatang.
Bulan lalu Panglima Angkatan Bersenjata Portugal Laksamana Antonio Silva Riberio mengatakan, negaranya memiliki 37 tank Leopard 2. Namun, media-media Portugal telah memberitakan bahwa sebagian besar tank tersebut tak bisa dioperasikan.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, negaranya akan menerima bantuan tank sebanyak 120 hingga 140 unit. Dia mengungkapkan, itu merupakan “gelombang pertama” bantuan dari koalisi 12 negara.
Pada 25 Januari lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz akhirnya menyetujui pengiriman 14 tank Leopard 2 ke Ukraina. Negara-negara Eropa yang memiliki tank tersebut dan ingin mengerahkannya ke Ukraina juga mendapat restu dari Scholz.
Langkah Jerman mengizinkan pengiriman Leopard 2 ke Ukraina terjadi berbarengan dengan keputusan Amerika Serikat (AS) mengirim 31 tank M1 Abrams untuk Kiev. Sebelumnya kedua negara tersebut menolak memasok masing-masing dari jenis tank tempur tersebut ke Ukraina.
Setelah mengamankan pasokan tank, Ukraina kemudian menyerukan sekutu Barat untuk mengirimkan jet tempur. Namun Jerman, Inggris, dan AS telah menyampaikan bahwa untuk saat ini mereka tidak akan menuruti permintaan Kiev terkait jet tempur.