Ahad 05 Feb 2023 12:45 WIB

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Dicurigai Kecacingan?

Kecacingan bisa tidak terdeteksi jika cacing yang masuk tidak terdeteksi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit (ilustrasi). Kenali faktor risiko kecacingan.
Foto: www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Kenali faktor risiko kecacingan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyakit kecacingan (cacingan) umumnya lebih banyak dialami di negara dengan iklim tropis. Gejala kecacingan bisa tidak terlihat apabila cacing yang masuk ke dalam tubuh masih sedikit.

Sebaliknya, jika sudah banyak, akan mulai muncul gejala yang dirasakan penderita. Dalam skala moderat, gejala yang dirasakan seperti tidak enak di saluran cerna dan ada mual muntah.

Baca Juga

"Apabila ditemukan sumbatan pada usus, perlu dilakukan operasi untuk mengeluarkan cacing yang terlalu banyak," kata dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam webinar disimak di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Beberapa gejala kecacingan yang bisa diwaspadai, sebagai berikut:

- Mual

- Muntah

- Perut tidak enak

- Perut buncit

- Keluar cacing dari mulut, hidung

- Ada gatal di anus

Dokter Ayodhia mengatakan cara mengenali kecacingan pada anak, bisa dilakukan dengan melihat beberapa faktor risiko sebagai berikut:

- Apakah anak sering bermain di halaman dan kontak dengan tanah?

- Ada keluhan sering sakit perut, seperti mual, muntah kemudian terlihat pucat?

- Apabila anak sesak napas, sudah disertai gejala pencernaan sebelumnya, maka bisa melanjutkan pemeriksaan feses.

Pencegahan

Untuk mencegah kecacingan, pastikan anak langsung mandi bersih menggunakan sabun dan cuci kaki sehabis main. Pastikan juga kuku anak selalu pendek. Hal itu karena telur cacing masih bisa menempel di kuku tangan.

Penyebab kecacingan biasanya dikarenakan tiga jenis cacing, yakni gelang, cambuk, dan tambang. Sementara itu, cacing kremi tidak termasuk dalam kelompok kecacingan.

Untuk memastikan seseorang terinfeksi atau tidak, maka harus dilakukan pemeriksaan feses yang segar dan dikirim ke laboratorium agar dilihat di mikroskop. Gejala pada anak dan dewasa kurang lebih sama, sehingga bagi yang mencurigai bisa saja meminta dilakukan pemeriksaan terkait.

Secara umum, risiko infeksi cacingan ialah karena berkontak dengan tanah. Jadi, bagi yang kerjanya di kantoran atau tidak berkebun, misalnya, tentu terlalu berisiko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement