REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkintan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid membenarkan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Partai Golkar. Rencananya, pertemuan keduanya akan dilaksanakan pada 10 Februari mendatang.
"Saya belum tahu pastinya (lokasi pertemuan), yang jelas ada pertemuan rencananya tanggal 10 (Februari). Waktu dan tempatnya sedang diatur," ujar Jazilul kepada wartawan, Senin (6/2).
Keduanya disebut akan membahas hal-hal yang bersifat kenegaraan, termasuk perkembangan politik Indonesia saat ini. Namun, pertemuan tersebut bukan dalam rangka penjajakan untuk peluang koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Kan namanya mencocokkan gelombang Itu kan penting sebelum semuanya diputuskan. Ya nyocokkan gelombang, saling bertukar pikiran, saling mengajak untuk mencari yang terbaik," ujar Jazilul.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menyambut baik rencana silaturahmi PKB ke Partai Golkar. Menurutnya, silaturahmi tersebut juga menjadi bagian komunikasi ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Bagus kan silaturahmi antarpimpinan parpol menjelang penetapan paslon di pilpres, PAN merasa senang dan gembira jika PKB bertemu dengan Golkar. Itu artinya juga pertemuan dengan KIB," ujar Viva saat dihubungi, Senin (6/2).
KIB yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan bentuk kerja sama politik yang solid. Jika PKB bergabung dengan koalisinya, justru akan menguntungkan bagi partai pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar itu.
"KIB itu koalisi lahir batin, karena persamaan platform perjuangan, KIB kompak dan solid. Kalau PKB jadi koalisi pilpres dengan Golkar maka istilahnya PKB itu buy one, get three. Beli satu dapat tiga," ujar Viva.