Selasa 07 Feb 2023 14:27 WIB

China Batasi Akses Militer AS untuk Mencari Sisa Balon Udara yang Ditembak Jatuh

Menlu AS membatalkan rencana kunjungan ke China pasca insiden penembakan balon.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah balon pengintai milik China yang dicurigai ditembak jatuh melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). REUTERS/Randall Hill
Foto: REUTERS/Randall Hill
Sebuah balon pengintai milik China yang dicurigai ditembak jatuh melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023). REUTERS/Randall Hill

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Beijing pada hari Senin mendesak Washington untuk menahan diri ketika militer Amerika Serikat mencari sisa-sisa balon udara China yang ditembak jatuh militer AS di atas laut Atlantik. Pihak AS meyakini, balon udara tersebut sebagai balon pengintai China, namun menurut China balon itu adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat.

Drama dan insiden penembakan balon itu semakin mempertegang hubungan AS-China. Insiden itu juga mendorong Washington untuk membatalkan kunjungan pejabat AS yang direncanakan akan dilakukan pada akhir pekan lalu ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon udara di South Carolina pada hari Sabtu (4/2/2023), setelah militer melacak jalur balon udara ini melintasi ruang udara benua Amerika utara. Namun aksi militer AS itu ditanggapi China sebagai reaksi yang jelas sangat berlebihan.

China telah berulang kali mengatakan bahwa balon itu dimaksudkan untuk tujuan ilmiah dan akan meledak sendiri. “China dengan tegas menentang dan memprotes keras hal ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Xie Feng dalam sambutannya kepada kedutaan besar AS di Beijing yang diposting di situs web kementerian.