Kamis 09 Feb 2023 16:21 WIB

Apakah Anak Pendek Selalu Stunting ? Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Stunting masih menjadi masalah di Indonesia.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

 Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih 21,6%. Ilustrasi. Foto : republika
Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih 21,6%. Ilustrasi. Foto : republika

Kampus—Apakah anak pendek selalu stunting dan anak stunting selalu pendek ? Atau sebaliknya ? Stunting masih menjadi masalah di Indonesia. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia masih 21,6% pada tahun 2022.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak balita akibat dari kekurangan gizi saat mereka dalam kandungan hingga dilahirkan kedunia. Tetapi kondisi stunting terlihat setelah bayi berusia dua tahun. Dikutip dari laman bkkbn.go.id, definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3.00 SD (severely stunted).

Sedangkan balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severaly stunted) adalah balita dengan Panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya kurang di banding dengan standar baku WHO multicentre growth reference study tahun 2006.

Jika anak mengalami stunting, sudah pasti pendek (stunted). Tetapi anak pendek belum tentu stunting.

Dikutip dari laman upk.kemkes.go.id, gejala anak stunting adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda

2. Berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya

3. Anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya

4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya.

Upaya pencegahan untuk mengatasi stunting

1. Orangtua rutin melakukan memeriksa kandungan ke fasilitas kesehatan terdekat,

2. Rutin mengkonsumsi tablet tambah darah,

3. Memenuhi asupan gizi, seperti protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang janin.

4. Remaja putri aktif minum tablet tambah darah 1 tablet seminngu sekali

5. Pemberian ASI ekslusif pada bayi selama enam bulan.

6. Bayi di atas enam bulan diberikan konsumsi protein hewani dan tetap melanjutkan ASI.

7. Jangan lupa datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan serta imunisasi balita.

Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik untuk mencegah stunting melalui dua cara utama. Pertama intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil. Kedua intervensi pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun.

Baca juga :

Begini Cara Mencegah Penculikan Anak dari Psikolog UGM

Apa Itu PPS ? Ini Tugas, Wewenang, dan Kewajiban PPS dalam Pemilu 2024

Pemilu. Berapa Lama Masa Jabatan Kepala Desa ? Begini Aturannya

Pelajar dan Mahasiswa Perlu Tahu, Ini 17 Partai Politik Peserta Pemilu 2024

Apa itu NISN, Apa Gunanya, dan Bagaimana Cara Mengeceknya

Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

sumber : https://kampus.republika.co.id/posts/201241/apakah-anak-pendek-selalu-stunting-ini-gejala-dan-cara-mencegahnya
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement