Jumat 18 Feb 2022 14:33 WIB

Buah Hati Jangan Sampai Alami Stunting, Bahayanya Sampai Jangka Panjang

Dampak stunting bisa sampai jangka panjang pada anak.

Pengukuran tinggi badan anak. Anak pendek belum tentu stunting. Sebaliknya, ketika mengalami stunting, anak pasti bertubuh pendek.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pengukuran tinggi badan anak. Anak pendek belum tentu stunting. Sebaliknya, ketika mengalami stunting, anak pasti bertubuh pendek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stunting atau kekerdilan merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun akibat kekurangan gizi pada waktu lama. Kondisi ini memiliki bahaya jangka panjang bagi masa depan buah hati.

"Stunting dapat memperlambat perkembangan otak, membuat keterbelakangan mental hingga rendahnya kemampuan belajar," kata Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K) dalam webinar, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

Dampak lain stunting pada anak di antaranya adalah menjadi lebih mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, postur tubuh tak maksimal saat dewasa, dan fungsi tubuh tidak seimbang. Ketika tua, anak yang stunting berisiko terserang penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.

Stunting disebabkan oleh kurang gizi kronis dalam waktu lama, asupan makanan kurang protein dan infeksi kronis. Stunting juga bisa terjadi karena pertumbuhan dalam kandungan yang terhambat saat ibu sedang hamil, juga stimulasi psikososial yang tak memadai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement