REPUBLIKA.CO.ID, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada Rajab, menurut sejumlah riwayat. Peristiwa ini menjadi tonggak dari risalah Islam yang diemban Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam Alquran setidaknya ada dua surat yang membahas mengenai Isra Miraj yaitu pertama, Surat Al Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahamendengar lagi Mahamelihat.”
Kandungan ayat tersebut menurut tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa hamba yang melakukan perjalanan adalah Nabi Muhammad SAW di dalam kegelapan malam hari.
Yang tempatnya berada di Makkah Yakni Baitul Maqdis yang terletak di Elia (Yerussalem), tempat asal para nabi (terdahulu) sejak Nabi Ibrahim 'alaihissalam Karena itulah semua nabi dikumpulkan di Masjid Al Aqsa pada malam itu, lalu Nabi SAW mengimami mereka di tempat mereka.
Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?
Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah imam terbesar dan pemimpin yang didahulukan. Semoga shalawat dan salam Allah SWT terlimpahkan kepada mereka semuanya. Yakni tanam-tanamannya dan hasil buah-buahannya.
Maksudnya, Kami perlihatkan kepada Muhammad SAW sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang besar-besar. Allah Mahamendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, yang mukmin maupun yang kafir yang membenarkan maupun yang mendustakan di antara mereka.
Dan Dia Mahamelihat semua perbuatan mereka: Maka kelak Dia akan memberikan kepada masing-masing dari mereka balasan yang berhak mereka terima di dunia dan di akhirat.