Ahad 12 Feb 2023 16:44 WIB

Tak Digemari Milenial Depok, Nikah KUA Diisi Janda, Duda, Hingga Lansia

Menikah di KUA tak digemari milenial Depok, justru diisi janda, duda hingga lansia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
Memilih Nikah di KUA (Ilustrasi). Menikah di KUA tak digemari milenial Depok, justru diisi janda, duda hingga lansia.
Foto: Dok Republika
Memilih Nikah di KUA (Ilustrasi). Menikah di KUA tak digemari milenial Depok, justru diisi janda, duda hingga lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) sedang menjadi tren di beberapa daerah. Banyak pasangan muda di daerah-daerah tersebut memilih menikah di KUA karena berbagai alasan, mulai dari kesederhanaan hingga biayanya yang terjangkau.

Adapun di Kota Depok, Jawa Barat, tren menikah di KUA ternyata tidak terlalu banyak digemari, utamanya dari kalangan milenial. Ada yang bahkan menyebut pasangan yang menikah di kantornya kebanyakan berstatus janda atau duda hingga lansia.

Baca Juga

"Kebanyakan nenek-nenek, janda duda. Pernah saya tanya kenapa, ada yang bilang malu kalau di rumah atau kampung karena jadi banyak orang," kata Kepala KUA Kecamatan Tapos, Samsudin Nur, Ahad (12/2/2023).

Meski begitu, beberapa pasangan muda juga menikah di KUA Tapos. "Ada juga perawan jejaka, jejaka dengan janda. Duda dengan perawan, jadi campur," katanya.

Dia menjelaskan, data terakhir pada Januari, ada 87 peristiwa nikah. Itu terdiri atas 69 pasangan menikah di luar kantor dan 18 pasangan menikah di KUA Tapos.

Menurut dia, jumlah pasangan yang menikah di KUA tidak meningkat secara signifikan seperti yang terjadi di daerah-daerah. Dia juga tidak bisa memaksa pasangan untuk mau menikah di KUA.

"Kita sih kalau mau di KUA mangga, KUA (Tapos) kan desainnya sudah bagus. Tapi kan mereka punya alasan tersendiri. Ah pengen yang lebih mantep, makanya milih di luar, tapi rata-rata di luar pasangan yang selama ini di Tapos," ujarnya.

Sementara Kepala KUA Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Musa A juga mengatakan, tidak ada peningkatan signifikan terkait pasangan yang menikah di tempatnya. Jumlahnya hampir sama dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Standar saja, kemaren aja ada 17. Bulan-bulan sebelumnya juga belasan. Nggak sampai puluhan," katanya.

Menurut dia, kebanyakan pasangan sekarang ingin memanfaatkan waktu liburnya pada Sabtu ataupun Ahad. Sementara KUA buka pada waktu-waktu kerja atau di Senin hingga Jumat.

"Kadang mereka Jumat juga masih kerja. Kalau dulu kan ada bahasa dipingit. Sekarang mah kerja-kerja aja terus. Banyak juga yang nikah di luar karena permintaan keluarga. Ada juga kendala karena di sini dibilang sempit, parkir juga sempit," katanya.

Kejadian serupa juga terjadi di KUA Kecamatan Cinere. Bahkan angka pasangan yang menikah di kantor lebih sedikit dari dua Tapos dan Pancoran Mas.

"Jumlah nikah Januari 2023 total 32, luar kantor 26, di Kantor 6," kata Kepala KUA Cinere, Ujang Proskandar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement