Haedar Nashir Ungkap Tiga Elemen Penting Mengembangkan Kedamaian
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Senin (6/2/2023). | Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nasir mengungkapkan tiga elemen penting dalam upaya mengembangkan kedamaian. Pertama, universitas dinilai penting menjadi katalisator bagi usaha mengembangkan kedamaian juga sekaligus meredam kebencian, dan perseteruan.
"Apalagi suasana sekarang kan suasana yang dimana medsos itu sering memanaskan situasi yang tidak kondusif bagi usaha perdamaian antar-iman antar-agama dan antar-golongan," kata Haedar di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Senin (13/2/2023).
Kemudian di tingkat global, Haedar menilai diperlukan katalisator yang lebih kuat dimana perang semestinya tidak boleh terjadi lagi atas nama apa pun. Menurutnya apa yang terjadi di Ukraina dan melibatkan Rusia merupakan tragedi besar dalam sejarah modern.
"Karena pasca-Perang Dunia ke-2 kita tidak boleh lagi ada perang regional maupun apalagi yang bersifat global," ujarnya.
Lalu yang ketiga, Haedar mengatakan di tingkat nasional diperlukan usaha dari semua komponen agar usaha-usaha damai lintas iman, lintas agama tidak terintervensi oleh sikap politik partisan. Jika itu terjadi dikhawatirkan akan mereduksi kepentingan yang lebih besar yakni persatuan.
"Di sinilah ujian tokoh agama, dan umat beragama bagaimana menjadi kekuatan mediator dan peredam dari sikap-sikap politik yang memecah, sikap-sikap politik yang membelah, yang politik menjadi to be or not to be, menjadi semacam fanatik buta dalam memperjuangkan kepentingannya," ungkapnya.