REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada Senin (13/2/2023), bahwa pemerintah akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi negara itu. Inggris mengumumkan tinjauan keamanan setelah beberapa benda tak dikenal ditembak jatuh di langit Amerika Utara.
Ditanya tentang benda-benda itu, Sunak mengatakan, tidak akan berkomentar secara rinci tentang masalah keamanan. "Namun orang-orang harus diyakinkan bahwa kita memiliki semua kemampuan untuk menjaga keamanan negara, termasuk kekuatan reaksi cepat dari jet tempur Typhoon," ujarnya.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, Inggris dan sekutunya akan meninjau apa arti intrusi wilayah udara ini bagi keamanan wilayah itu. "Perkembangan ini adalah tanda lain bagaimana gambaran ancaman global berubah menjadi lebih buruk," ujarnya.
Menteri Transportasi Inggris Richard Holden mengatakan, mungkin Cina telah menerbangkan balon mata-mata di atas Inggris. Dia mengatakan, Inggris akan berurusan kuat dengan Cina yang disebutnya sebagai negara yang bermusuhan.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan pada akhir pekan, bahwa sebagian dari alasan penembakan berulang kali atas benda asing di Amerika Utara sebagai peringatan yang meningkat. Muncul pengawasan yang lebih ketat terhadap langit setelah penemuan balon mata-mata bulan lalu.
Pejabat Pentagon mengatakan, tiga objek yang jatuh sejak itu tidak menimbulkan ancaman keamanan. Namun sejauh ini sedikit yang diketahui tentang benda itu dan menegaskan itu bukan berkaitan dengan UFO atau alien.