Kamis 16 Feb 2023 20:06 WIB

Bank BTN Bukukan Laba Rp 3,04 Triliun Sepanjang 2022

KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo dalam Konferensi Pers Kinerja BTN 2022 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Foto: Dedy Darmawan Nasution
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo dalam Konferensi Pers Kinerja BTN 2022 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhasil mencetak laba bersih positif hingga Rp 3,04 triliun sepanjang tahun 2022. Laba tersebut tecatat naik 28,15 persen dibandingkan periode 2021 lalu yang sebesar Rp 2,37 triliun.

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, mengatakan, kenaikan laba selama tahun lalu tidak lepas dari disumbang dukungan besar pemerintah dalam mendorong penyediaan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau di Indonesia. Itu secara langsung turut menjaga stabilitas bisnis perseroan.

Baca Juga

Di sisi lain, dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan peningkatan alokasi dana untuk perumahan subsidi, turut menjadi dukungan kuat bagi BTN sebagai pemain utama dalam sektor kredit perumahan.

“Kami terus berupaya untuk terus memberikan hasil terbaik di tengah situasi ekonomi yang kondusif ini. Tujuannya, agar kami dapat terus mendukung Pemerintah dalam memberikan akses pembiayaan yang terjangkau dan layak huni bagi masyarakat Indonesia,” kata Haru dalam Konferensi Pers Kinerja 2022 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Lebih lanjut, Haru menambahkan, peningkatan laba juga didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan.

Laporan keuangan perseroan mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53 persen dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.

Sementara itu, Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23 persen menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022.

Lebih detail, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. "Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen," kata dia.

Di samping akselerasi pada kredit, Bank BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77 persen dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp 321,93. Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah atau current account savings account (CASA) perseroan sebesar 19,13 persen menjadi Rp 156,2 triliun pada akhir Desember 2022.

Dengan peningkatan tersebut, biaya dana atau cost of fund perseroan turun 53 basis poin (bps) dari 3,13 persen pada akhir 2021 menjadi 2,60 persen.

Sementara itu, penurunan biaya dana juga ikut mengerek turun beban bunga (interest expense) hingga 14,94 persen pada akhir tahun lalu. Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus pada pembiayaan rumah rakyat juga naik 8,14 persen dari Rp 371,86 triliun menjadi Rp 402,14 triliun per 31 Desember 2022.

“Pertumbuhan bisnis tersebut juga diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas serta peningkatan pencadangan, sehingga bisnis Bank BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan,” kata Haru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement