Jumat 17 Feb 2023 14:02 WIB

Sukses Bangun Lapangan Gas JTB, Rekind Dukung Pemerintah Wujudkan Energi Ramah Lingkungan

Pemanfaatan gas alam sebagai energi fosil paling bersih kian meningkat.

Melalui keahlian, profesionalisme dan kompetensi selama 41  tahun, Rekind, yang merupakan perusahaan rancang bangun dan perekayasaan industri atau EPC (Engineering, Procurement and Construction) nasional di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero), siap mendukung program pemerintah guna mewujudkan energi ramah lingkungan.
Foto: Rekind
Melalui keahlian, profesionalisme dan kompetensi selama 41 tahun, Rekind, yang merupakan perusahaan rancang bangun dan perekayasaan industri atau EPC (Engineering, Procurement and Construction) nasional di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero), siap mendukung program pemerintah guna mewujudkan energi ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses membangun Proyek Strategis Nasional (PSN) Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) membuat PT Rekayasa Industri (Rekind) semakin percaya diri.   

Melalui keahlian, profesionalisme dan kompetensi selama 41  tahun, Rekind, yang merupakan perusahaan rancang bangun dan perekayasaan industri atau EPC (Engineering, Procurement and Construction) nasional di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero), siap mendukung program pemerintah guna mewujudkan energi ramah lingkungan.

“Melalui pengalaman kami selama empat dekade lebih sebagai perusahaan EPC nasional di tanah air, Rekind siap mendukung pemerintah untuk bisa mewujudkan energi ramah lingkungan dan terbarukan.  Kesiapan itu salah satunya kami buktikan  dalam pembangunan Proyek Lapangan Gas Unitisasi JTB Pertamina EP Cepu, yang hari ini diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak Ma’ruf Amin,” ujar Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Triyani Utaminingsih usai mengukiti jalannya peresmian beroperasinya Proyek Lapangan Gas Unitisasi JTB dan MDA & MBH di Surabaya, beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers. 

Keberadaan Lapangan Gas JTB memberikan dampak  luas bagi masyarakat dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Melalui kompetensi dan inovasi yang dikembangkan di  Lapangan Gas JTB,  Rekind ikut mendukung pemerintah  lanjut Triyani Utaminingsih, upaya ini juga merupakan manifestasi dukungan Rekind terhadap pemerintah dalam pemanfaatan bahan bakar gas sebagai salah satu energi transisi yang ramah lingkungan.

Gas alam merupakan sumber energi yang rendah karbon dioksida (CO2) dibandingkan dengan sumber energi lain seperti batubara atau minyak bumi. Hal inilah yang membuat gas alam menjadi sumber energi yang lebih bersih.

Makanya, pemanfaatan gas alam sebagai energi fosil paling bersih kian meningkat. Ini menunjukkan peran vital gas bumi, mulai dari pemenuhan kebutuhan energi Nasional maupun dalam kebijakan bauran energi Indonesia.

Menurut Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dalam sambutannya,  pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil paling bersih kian meningkat. Ini menunjukkan peran vital gas bumi, mulai dari pemenuhan kebutuhan energi Nasional maupun dalam kebijakan bauran energi Indonesia. 

“Oleh karena itu pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi bersih dengan menstimulasi industri dalam negeri, seperti pengembangan lapangan unitisasi JTB ini,” ungkap Wakil Presiden RI  Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada peresmian tersebut.

Penegasan itu disampaikan Ma’ruf Amin di hadapan  menteri dan sejumlah pejabat negara, seperti Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa.

"Di Proyek JTB Rekind dituntut optimal menyuguhkan ide-ide inovatif di bidang EPC sehingga dapat memberikan nilai tambah di semua sektor, baik bagi pemilik proyek, pemerintah, industri dan masyarakat yang nantinya akan merasakan manfaat dari gas yang dihasilkan. Ini sudah kami buktikan,” ungkap Triyani Utaminingsih. 

Selain menggandeng tenaga kerja lokal yang total jumlahnya mencapai sekitar 7.523 orang itu, di proyek JTB Rekind juga menggandeng 268 vendor lokal dengan nilai kontrak sebesar Rp3,25 triliun. Di proyek ini  juga Rekind mampu menghasilkan nilai TKDN sebesar 40,69 persen. Masyarakat pun, khususnya di wilayah Bojonegoro, terutama yang dekat dengan proyek JTB, merasakan betul multiplier effectnya, baik melalui penyerapan tenaga kerja langsung, keterlibatan pengusaha lokal, maupun jasa-jasa penunjang lainnya, seperti rumah kost, laundry, bengkel, UMKM dan lain-lainnya.

Perputaran uang mencapai puluhan miliar rupiah setiap bulannya. Jumlah itu hanya dari gaji ribuan perkerja yang terlibat. Belum dari suplaier maupun pengadaan barang dan jasa penunjang lainnya. Artinya, proyek ini mendorong pergerakan  pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, di proyek JTB ini tidak sedikit inovasi yang dikedepankan Rekind, sebagai upaya menonjolkan kekuatan individu sumber daya manusianya. 

Satu di antara inovasi yang dikembangkan Rekind di proyek kebanggaan Presiden RI Joko Widodo ini adalah mengembangkan teknologi RFID untuk mengganti tagging manual yang biasa digunakan dalam pekerjaan pipanisasi. 

Melalui inovasi ini, semua data termonitor dengan tepat, akurat dan berbasis web. Teknologi RFID juga digunakan untuk melaporkan progress pekerjaan fabrikasi dan instalasi pipe spool secara real time mulai dari fit-up, pengelasan, pemeriksaan non-destructive sampai pengecatan. Penggunaan teknologi RFID merupakan bagian tidak terpisahan dari sistem monitoring EPC terintegrasi yang dimiliki perusahaan dan dikenal dengan nama ICONS (Integrated Construction Management System). 

Selain tagging RFID, Rekind juga mengandalkan kekuatan pipe shop atau fabrikasi pipa, sebagai salah satu unsur inovasi yang menopang dan mendukung jalur pipa-pipa yang dilalui gas dan air. Pada tahap fabrikasi ini, beberapa komponen material pipa dirangkai dan dibentuk setahap demi setahap menjadi pipe spool yang dibutuhkan sebagai pendukung kegiatan instalasi di lapangan. Optimalisasi kegiatan fabrikasi mampu mempercepat pengerjaan dan menghemat biaya pekerjaan piping secara umum.  

“Melalui komitmen, kerja keras yang didukung pemanfaatan teknologi dan inovasi, Rekind selalu siap melahirkan karya terbaiknya dalam pengerjaan proyek EPC. Sekalipun berada dalam pusaran tantangan yang cukup kuat, Rekind tidak pernah kehilangan taji untuk melahirkan karya-karya yang gemilang,” kata Triyani Utaminingsih. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement