Jumat 17 Feb 2023 15:47 WIB

Bukti Isra Miraj adalah Perjalanan Fisik

Seandainya perjalanan Nabi adalah mimpi, Allah tidak akan menyebutnya dalam Alquran.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Isra Miraj. Bukti Isra Miraj adalah Perjalanan Fisik
Foto: Pixabay
Ilustrasi Isra Miraj. Bukti Isra Miraj adalah Perjalanan Fisik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Komite Fatwa Al-Azhar Syekh Atiyyah Saqr mengatakan mayoritas ahli hukum, ahli hadits, dan filosof Muslim sepakat Isra Miraj dilakukan oleh Rasulullah itu adalah perjalanan fisik dan ruhiyah.

Berikut empat bukti Isra Miraj adalah perjalanan fisik.

Pertama, sesuai dengan firman Allah SWT Al-Israa 17 ayat 1

Baca Juga

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dalam ayat diatas, kata hamba Nya بِعَبْدِهِ sama dengan kata yang ada di dalam Al Alaq ayat 9-10 عَبْدًا dan Al Jinn ayat 19, عَبْدُ اللَّهِ

أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَىٰ.

عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰ

Tahukah kamu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia melaksanakan salat?

Al-Jinn Ayat 19

وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا

Sesungguhnya ketika hamba Allah (Nabi Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya.

Dalam kedua ayat ini mengacu pada orang yang bersangkutan secara utuh, jiwa dan raga.

Kedua , jika perjalanan Isra Miraj hanya dalam jiwa saja, itu tidak akan dianggap sebagai keajaiban. Itu akan menjadi mimpi biasa. Saat tidur, banyak orang mengunjungi tempat-tempat terpencil dan melihat hal-hal luar biasa tanpa bergerak sedikit pun dari tempat mereka berada, dan tidak ada yang luar biasa bagi orang lain.

Seandainya perjalanan Nabi adalah mimpi, Allah SWT tidak akan menyebutkannya dalam Alquran dalam istilah yang menyatakan itu sebagai keajaiban dan kejadian luar biasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement