Ahad 19 Feb 2023 06:46 WIB

Istighosah dan Doa Keselamatan Bangsa di Masjid Agung Cianjur Dipadati Jamaah

Istighosah di Masjid Agung Cianjur terkait dengan peringatan Isra Miraj.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Istighosah dan Doa Keselamatan Bangsa di Masjid Agung Cianjur
Foto: Riga Nurul Iman
Istighosah dan Doa Keselamatan Bangsa di Masjid Agung Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (Dewan Pimpinan MUI) melalui Komisi Dakwah menyelenggarakan Istighatsa Kubra dalam rangka Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Ahad (19/2/2023). Rangkaian Istighatsah diawali dengan sholat subuh berjamaah dan khotmul quran.

Rencananya Istighatsah kubro ini dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dan lain sebagainya.

Baca Juga

Dari pantauan jamaah sudah berdatangan ke Masjid Agung Cianjur sejak pukul 04.00 WIB. Para jemaah berasal dari sejumlah pondok pesantren dan elemen masyarakat lainnya di Kabupaten Cianjur.

Istighatsah ini dengan tema ”Dzikir Doa Keselamatan Bangsa Momentum Peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW”, Harapannya dengan momen ini meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan memohon keselamatan bangsa.

Salah seorang warga Cianjur, Dani (45 tahun) menyambut baik adanya acara ini. '' Alhamdulillah bisa hadir dalam acara ini,'' kata dia.

"Semoga negara Indonesia diberikan keselamatan dan keberkahan. Ia juga berharap agar musibah gempa di Cianjur bisa ditangani dengan baik dan warga bisa bangkit kembali," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement