Selasa 21 Feb 2023 16:11 WIB

Taiwan Dukung Pertukaran Militer dengan AS

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Tentara bergegas setelah turun dari kendaraan amfibi serbu selama latihan militer di Kota Kaohsiung, Taiwan pada Kamis, 12 Januari 2023. Latihan tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan sebagai tanggapan atas ancaman terbaru dari China.
Foto: AP/Daniel Ceng
Tentara bergegas setelah turun dari kendaraan amfibi serbu selama latihan militer di Kota Kaohsiung, Taiwan pada Kamis, 12 Januari 2023. Latihan tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan sebagai tanggapan atas ancaman terbaru dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Tsai Ing-wen pada Selasa (21/2/2023) mengatakan, Taiwan memperkuat hubungan militernya dengan Amerika Serikat (AS) dan akan bekerja sama lebih erat dengannya dan negara-negara sahabat lainnya untuk menangani "ekspansi otoriter". Pernyataan ini diungkapkan Tsai di hadapan anggota parlemen AS yang berkunjung.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Tetapi AS merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan. Hal ini menjadi sumber gesekan yang konsisten dalam hubungan Cina-AS.

Baca Juga

“Taiwan dan Amerika Serikat terus meningkatkan pertukaran militer, dan ke depan Taiwan akan bekerja sama lebih aktif dengan Amerika Serikat dan mitra demokrasi lainnya untuk menghadapi tantangan global seperti ekspansionisme otoriter dan perubahan iklim,” kata Tsai kepada anggota parlemen di kantornya di Taipei.

Anggota Komite Pemilihan Cina AS dan yang memimpin delegasi bipartisan AS, Ro Khanna, mengatakan kepada Tsai, delegasi parlemen AS berkunjung ke Taiwan untuk memperkuat hubungan keamanan dan ekonomi. Khanna mengatakan, AS ingin membangun kemitraan ekonomi di bidang teknologi, militer, dan pertahanan.

“Kami datang ke sini untuk mempererat hubungan ekonomi. Kami terus membangun kemitraan ekonomi di bidang teknologi dan tentunya juga kemitraan di bidang militer dan pertahanan,” ujar Khanna.

Pada bulan Agustus, Cina menggelar latihan militer di dekat Taiwan untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua House of Representatives AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis menolak klaim kedaulatan Cina. Pemerintah mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement