Rabu 28 Feb 2024 13:43 WIB

AS Berencana Kurangi Jumlah Tentara untuk Strategi Restrukturisasi

Angkatan Darat sedang bergerak maju dengan transformasi struktur kekuatan.

Seorang tentara Israel berjalan di samping kendaraan lapis baja yang duduk di daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, 14 Oktober 2023. Lebih dari 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka, menurut IDF, setelah gerakan Islam Hamas melancarkan serangan. serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober. Lebih dari 1.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.600 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, kata pejabat kesehatan Palestina.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Seorang tentara Israel berjalan di samping kendaraan lapis baja yang duduk di daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, 14 Oktober 2023. Lebih dari 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka, menurut IDF, setelah gerakan Islam Hamas melancarkan serangan. serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober. Lebih dari 1.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.600 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, kata pejabat kesehatan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) pada Selasa (27/2/2024) menyatakan akan mengurangi sebanyak 24 ribu tentara sebagai bagian dari strategi restrukturisasi kekuatan tahun jamak, di tengah masalah rekrutmen yang dihadapi militer AS.

Angkatan Darat AS telah melakukan Analisis Total Angkatan Darat (TAA) selama setahun terakhir untuk menilai struktur pasukannya, kata Angkatan Darat AS dalam sebuah pernyataan. Angkatan Darat sedang bergerak maju dengan transformasi struktur kekuatan yang signifikan untuk melanjutkan modernisasi dan perubahan organisasi terkini, menurut pernyataan tersebut.

"Keputusan TAA akan menurunkan jumlah pasukan 'resmi' menjadi sekitar 470 ribu tentara pada tahun fiskal 2029. Dipandu oleh hasil proses TAA, Angkatan Darat akan mengecilkan kelebihan struktur kekuatan 'kosong' tak berawak dan membangun formasi baru yang dilengkapi dengan kemampuan baru yang diperlukan untuk operasi tempur skala besar," kata pernyataan itu.

Struktur kekuatan Angkatan Darat saat ini dirancang untuk dapat menampung 494 ribu tentara, dan kekuatan akhir tugas aktif ditetapkan oleh peraturan sebesar 445 ribu tentara, menurut pernyataan itu. "Perubahan struktural akan mempersempit kesenjangan antara tingkat pasukan yang berwenang dan aktif," tambahnya.

Angkatan Darat berupaya untuk memiliki setidaknya 470 ribu tentara yang bertugas aktif pada tahun fiskal 2029, yang berarti sekitar 20 ribu tentara di atas kekuatan akhir saat ini tetapi terjadi pengurangan sekitar 24 ribu tentara dibandingkan dengan struktur kekuatan yang direncanakan.

Pengurangan tersebut berlaku untuk posisi resmi dan prajurit individu, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Angkatan Darat tidak akan meminta prajurit mana pun untuk meninggalkan peran mereka. Restrukturisasi kekuatan terjadi di tengah tantangan rekrutmen di militer AS.

Angkatan Darat gagal mencapai target perekrutan pada 2023 dengan sekitar 10 ribu anggota baru, berdasarkan laporan media AS pada Januari dengan mengutip data internal Departemen Pertahanan. Angkatan Darat sedang berupaya untuk memprofesionalkan dan mereformasi tenaga kerja dan proses perekrutan. Perubahan struktur pasukan dan rekrutmen tidak akan "terjadi dalam semalam" tetapi sedang berlangsung, tambahnya.

 

sumber : Antara, Sputnik
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement