REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Blue Bird Tbk (kode saham: BIRD) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk peremajaan (restorasi) maupun penguatan armada sebanyak 6.000 kendaraan pada tahun 2023.
Wakil Direktur Blue Bird Andre Djokosoetono menyampaikan khusus untuk kendaraan listrik pihaknya menargetkan penambahan sekitar 300 hingga 500 unit kendaraan listrik pada 2023, dari jumlah kendaraan listrik perseroan saat ini mencapai sekitar 100 unit.
"Targetnya 200 hingga 500 unit, itu beli baru semua, bukan konversi," ujar Andre di depan awak media di Gedung Blue Bird Headquarter Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Pihaknya tidak terlalu berharap terhadap subsidi kendaraan listrik yang diterapkan oleh pemerintah karena perseroan telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan kendaraan listrik pada tahun ini. "Kami belum hitung ada subsidi atau tidak, tapi kami sudah persiapkan budgetuntuk kendaraan listrik," ujar Andre.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan subsidi kendaraan listrik untuk motor senilai Rp 7 juta per motor yang akan berlaku mulai Maret 2023. Sementara itu, terkait insentif dan subsidi untuk kendaraan roda empat belum ditetapkan angka pastinya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan saat ini visi utama perseroan adalah menggunakan kendaraan ramah lingkungan, yang mana pemanfaatan kendaraan listrik akan menurunkan biaya operasional dan emisi karbon.
"Manfaat lain adalah zero emission. Jadi walaupun mahal, kita akan utilisasikan lebih efektif dengan kendaraan lain, sambil kita belajar menambah unit dan mendapatkan profit yang baik," ujar Andre.
Dalam kesempatan ini, pihaknya optimistis kinerja pendapatan dan laba perseroan pada kuartal IV-2022 akan melebihi capaian pada kuartal III-2022. Tercatat, Blue Bird mencatatkan laba bersih Rp 260,62 miliar pada kuartal III-2022, yang ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai 73 persen menjadi Rp 2,5 triliun.