Rabu 22 Feb 2023 17:00 WIB

Ibu-Ibu Majelis Taklim Bagikan Tips Membagi Waktu Pengajian dan Keluarga

Yang dilakukan ibu-ibu majelis taklim ikut pengajian dinilai justru lebih terukur.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Ibu-Ibu Majelis Taklim Bagikan Tips Membagi Waktu Pengajian dan Keluarga. Foto: Ety Sunanti, anggota Majelis Taklim Al-Furqon Jakarta, saat menghadiri Milad BKMT 42 Tahun di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Foto: Republika/Mabruroh
Ibu-Ibu Majelis Taklim Bagikan Tips Membagi Waktu Pengajian dan Keluarga. Foto: Ety Sunanti, anggota Majelis Taklim Al-Furqon Jakarta, saat menghadiri Milad BKMT 42 Tahun di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Bagi sebagian orang, tidak mudah untuk membagi waktu antara pekerjaan, mengurus rumah, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Tapi faktanya, banyak juga orang-orang yang mampu dan pandai menyeimbangkan semua itu, termasuk tetap mengupdate diri untuk ikut majelis taklim.

Sebagaimana disampaikan oleh Ety Sunanti, anggota Majelis Taklim Al-Furqon Jakarta. Bahwa menghadiri Majelis Taklim sama halnya seperti kita sedang mengisi baterai yang hampir habis.

Baca Juga

“Majelis Taklim tidak mengganggu, justru Majelis Taklim ini yang menjadi suport hidup kita, mencharger keimanan kita, tanpa Majelis Taklim ibu-ibu lemah dan gampang tergoda,” ujar Ety saat ditemui dalam acara Milad BKMT ke-42 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Menurut Ety, perempuan adalah sosok yang paling pindai untuk urusan membagi waktu. Seorang ibu kata dia, adalah ahlinya dalam hal membagi mana yang prioritas dan yang tidak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Masda dari Majelis Taklim As Salam Bekasi dan Reni dari Majelis Taklim Ar Rohman Bekasi. Bahwa semua hal yang dilakukan ibu-ibu majelis taklim menurutnya justru lebih terukur.

photo
Masda, anggota Majelis Taklim As Salam, Bekasi, saat menghadiri Milad BKMT 42 Tahun di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023). - (Republika/Mabruroh)

 

Sebelum pergi ke Majelis Taklim, ibu-ibu tentu sudah merampungkan semua pekerjaan dan hal-hal prioritas lainnya di rumah. Sehingga mereka dapat pergi ke pengajian dengan nyaman dan tenang.

Berikut ini lima tips ibu-ibu cerdas dalam membagi waktunya untuk keluarga dan Majelis Taklim, yang Republika rangkum dari ibu-ibu majelis taklim ini:

Pertama, bangun lebih awal untuk sholat subuh dan mengaji. Kedua, pergi ke pasar/warung untuk belanja bahan makanan, ketiga, menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, keempat, mengantar anak-anak ke sekolah, dan terakhir masak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya seperti bersih-bersih.

Tentu saja kata Ety, semua tidak sama urutannya. Tetapi sejak ibu-ibu membuka matanya, tentu mereka sudah tahu apa saja yang akan dilakukan dan diselesaikan hari itu.

“Perempuan itu paling pinter membagi waktunya, dari mulai dia melek mata, dia sudah berfikir untuk apa hari ini, untuk suaminya untuk keluarganya, untuk dunianya dan juga untuk akhiratnya, itu sudah dipikirkan sejak dia bangun tidur, dia sudah berfikir untuk semuanya, ada target-targetnya,” terang Ety yang juga anggota BKMT Jawa Barat.

“Selesai mengurus buat suami, anak, masak, dan semua sudah selesai baru kita berangkat Ta’lim, paling lama dua jam kita ninggalin rumah, pulang, dzuhur sudah di rumah, sholat, makan, lanjut menyetrika baju,” ujar Masda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement