REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah haji, mereka melakukan thawaf atau ritual mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Sementara itu, umat Islam di seluruh dunia setiap saat melaksanakan sholat menghadap ke Ka'bah.
Mungkin sebagian umat Islam yang belum tahu bertanya-tanya, bagaimana asal usul Kabah. Pengasuh Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad Sarwat dalam diskusi tanya jawab sebagaimana dikutip dari laman Rumah Fiqih menjelaskan, dua pendapat asal muasal Ka'bah.
Para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan pada zaman apa Ka'bah dibangun. Di antaranya ada dua pendapat besar yang berkembang.
Pendapat pertama, menurut pendapat ini Ka'bah baru dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Katsir dengan landasan riwayat dari Ibnu Abbas ra, "Seandainya manusia tidak berhaji ke rumah ini (Ka'bah), maka Allah tumbukkan langit dengan bumi."