Ahad 26 Feb 2023 14:59 WIB

Nggak Mau Kena Hipertensi? Dokter: Jangan Bergadang!

Bergadang dapat memicu tekanan darah tinggi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Bergadang (Ilustrasi). Hipertensi bisa dicegah salah satunya dengan menghindari bergadang.
Foto: Republika/Wihdan
Bergadang (Ilustrasi). Hipertensi bisa dicegah salah satunya dengan menghindari bergadang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hipertensi dapat membahayakan nyawa jika dibiarkan. Meski begitu, tekanan darah tinggi sebetulnya dapat dicegah.

Bagaimana caranya? Dokter spesialis ginjal sekaligus Sekretaris Jenderal Indonesian Society of Hypertension (InaSH) Djoko Wibisono menjelaskan hipertensi menjadi faktor risiko utama penyebab strok pendarahan, jantung koroner, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, bahkan kematian dini.

Baca Juga

Lantaran gejalanya tak terasa, hipertensi sering disebut sebagai "The Silent Killer" alias Si Pembunuh Senyap. Dari sekian banyak pemicuhipertensi, gaya hidup termasuk faktor risiko yang bisa dimodifikasi.

Dokter Djoko mengatakan, hipertensi bisa dicegah salah satunya dengan menghindari bergadang. Tubuh memerlukan istirahat yang cukup.

"Kalau masih muda, tujuh hingga delapan jam tidur malam," kata dr Djoko.

Bergadang tidak bagus untuk kesehatan secara umum. Biasanya, orang bergadang karena kerja, belajar, atau menonton.

"Itu dapat meningkatkan stres dan nantinya bisa meningkatkan tekanan darah," kata dr Djoko dalam acara 17th Scientific Meeting InaSH 2023 di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).

Menurut dr Djoko, mengelola stres penting bagi kesehatan tubuh. Dia memberi contoh pasiennya yang sangat stres karena terlibat dalam urusan pidana. Pasien tersebut terkena hipertensi akibat dilanda stres.

"Dia hipertensi, tidak sembuh-sembuh padahal obatnya sudah banyak. Suatu ketika ketemu lagi, stres dia sudah terkendali karena urusan pidananya sudah selesai. Jadi, kelola stres itu penting," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement