Senin 27 Feb 2023 13:33 WIB

PAN Klaim tak Main Nyelonong PDIP Soal Dukungan ke Ganjar

PAN akan bersama-sama dengan KIB dalam menentukan pasangan calon di pilpres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Viva Yoga Mauladi.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengeklaim Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang dekat dengan partainya. Apalagi, elektabilitasnya dalam banyak hasil survei selalu berada teratas dibandingkan nama-nama lainnya.

"Tentunya sebagai kader PDI Perjuangan, Mas Ganjar akan tunduk pada keputusan partainya dan PAN juga menghormati fatsun politik seperti itu. Rasanya tidak mungkin jika PAN main nyelonong," ujar Viva kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Di samping nama Ganjar, PAN juga dekat dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu bahkan dipandang layaknya saudara oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Ia menegaskan, PAN sendiri berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pembahasan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), tentunya akan dibahas bersama-sama.

"Oleh karena itu, PAN akan bersama-sama dengan KIB dalam menentukan pasangan calon di pilpres. Siapa yang akan diusung, nanti kita tunggu ya," ujar Viva.

Bagi PAN, KIB dibangun atas kesadaran sejarah agar estafet kepemimpinan dapat berjalan dengan konstitusional, aman dan lancar. Serta membawa misi perubahan untuk kontinuitas atau change for continuity.

"Koalisi KIB itu saling menguatkan dan meningkatkan sinergi, karena anggota koalisi telah memiliki basis konstituen masing-masing. Tidak ada praktek kanibalisme, itu yang menyebabkan KIB memiliki daya kohesivitas yang tinggi," ujar Viva.

Adapun sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partai berlambang kepala banteng itu masih menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan sikapnya pada Pilpres 2024. Saat ini, PDIP disebutnya tak grusa-grusu jelang kontestasi nasional 14 Februari 2024 itu.

"Kami kan menghitung momentum yang tepat, kalkulasi yang matang, berita hari ini saja dalam mengurus sungai kita tidak beres. Kita untuk mengurus stunting, masa jadi persoalan mendasar, jadi ancaman masa depan kita," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

"Sehingga PDI Perjuangan itu bertindak itu hati-hati, kalkulasi, tidak grusa-grusu, dan segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik," sambungnya.

Keputusan terkait sosok yang akan diusung sebagai capres oleh PDIP merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Momentum pengumumannya juga akan mempertimbangkan kondisi Indonesia saat ini.

"Inilah yang kemudian dilakukan dengan melihat berbagai aspek-aspek persoalan perekonomian kita, aspek internasional, aspek kesiapan seluruh jajaran partai dan yang tidak kalah pentingnya adalah momentum, dan ini semua harus dilakukan secara detail. Sehingga untuk urusan pemimpin, ukurannya bukan cepat tidaknya, ukurannya pada kualitas dari pemimpin tersebut," ujar Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement