REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil membukukan nilai kontrak baru (NKB) Rp 1,38 triliun pada Januari 2023. Raihan tersebut meningkat 139,29 persen dari periode yang sama pada 2022.
Sebagian besar kontrak baru bersumber dari proyek pemerintah sebesar 71,93 persen. Berdasarkan segmentasi tipe proyek, total NKB tersebut didominasi dari konektivitas infrastruktur sebesar 71,93 persen.
“Yang terbesar, perseroan berhasil memenangkan tender proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi seksi 3 sebesar Rp 996,82 miliar. Ini merupakan perpanjangan Trans Tol Java,” terang SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita, Senin (27/2/2022).
Selain konektivitas infrastruktur, perseroan juga memenangkan beberapa tender proyek seperti, pembangunan Kampus UIN Gunung Djati, Bandung sebesar Rp 131,71 miliar. Sementara kontrak baru dari anak usaha Rp 249,66 miliar.
Menurut Ermy, perseroan juga masih terus mengejar proyek baru IKN hingga 20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang Kementerian PUPR. Permintaan konstruksi dalam IKN ini menjadi prioritas utama perseroan pada tahun ini.
Perseroan juga meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM dan green construction.
Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan manajemen risiko yang hati-hati di setiap lini perusahaan, sehingga fundamental perseroan dapat semakin menguat.
Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun pada 2023. Key sectors dengan kompetensi inti Waskita seperti air, gedung, dan jalan diharapkan menjadi kontributor utama NKB.
"Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," tutup Ermy.