REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) menyikapi kasus penipuan penipuan dengan modus berpura-pura menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama (Laksma) Julius Widjojono mengatakan, tindakan dua orang berpura-pura menjadi prajurit TNI AL bisa merugikan institusi TNI.
Menurut Julius, dalam satu bulan terakhir ini, TNI AL sudah dua kali menerima laporan masyarakat yang dirugikan akibat aksi dari TNI gadungan. Aksi kedua orang itu juga sangat meresahkan. Menurut Julius, kedua orang TNI gadungan itu melakukan penipuan kepada perempuan dengan modus dijanjikan untuk dinikahi. Bahkan, ada korban yang sampai rugi ratusan juta rupiah.
"Masyarakat harus tahu, bahwa anggota TNI jika akan melangsungkan pernikahan mereka harus izin terlebih dulu kepada satuannya, dengan prosedur yang sudah ditentukan. Bahkan calon wanita harus melaksanakan proses administrasi mulai dari alamat tinggal hingga ke kesatuan tempat personel calon suami itu berdinas," ucap Julius di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2023).
Bahkan dalam kurun waktu satu bulan ini, TNI AL menerima laporan dua kasus 'TNI gadungan' dengan pangkat perwira. Pada pengujung Januari 2023, publik diramaikan dengan penangkapan warga bernama Misbachul Munir yang mengaku berpangkat Laksma atau bintang satu. Bahkan, Misbachul tidak segan membuat konten TikTok dengan mengunakan atribut TNI AL.
Pada 23 Februari 2023, TNI AL kembali menangkap warga bernama Eko Wahyudi di Rawa Badak, Jakarta Utara. Eko mengaku, sebagai personel TNI AL berpangkat Kapten Marinir, melakukan penipuan terhadap dua orang perempuan yang dijanjikan akan dinikahi.
Menurut Julius, TNI gadungan merupakan orang yang memanfaatkan peluang simbolik untuk mendapatkan penghormatan dari masyarakat. Terlebih, sambung dia, saat ini dengan adanya media sosial membuka peluang untuk orang berinteraksi satu dengan yang lainnya secara mudah dan cepat.
"Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati saat baru mengenal seseorang, yakinkan dan kenali betul orang yang baru dikenal tersebut terlebih dulu kebenarannya apalagi orang tersebut baru di kenal di media sosial," ucap Julius.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana, Muhammad Ali menekankan kepada seluruh prajurit Jalasena dalam bertugas harus memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Trisila TNI AL. "Jangan sekali-kali merugikan rakyat, jangan sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat di manapun berada, prajurit Jalasena harus memberi manfaat bagi masyarakat," ucap Ali.