REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- TNI AL menekankan perlu kebersamaan untuk menuntaskan pembongkaran pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, dengan target selesai dalam waktu 10 hari sejak Rabu (22/1/2025). TNI AL perlu mengajak instansi terkait agar pembongkaran bisa selesai tepat waktu.
"Seperti yang kami sampaikan kemarin, kalau kita kerja sendiri mungkin tidak tercapai, itu harus bareng-bareng. Kita harus bareng-bareng biar cepat menyelesaikan masalah masyarakat," kata Kadispenal Laksma I Made Wira Hady Arsanta Wardhana di sela pembukaan Asia Pasific Chaplaincy Symposium (APCS) 2025 di Pullman Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin(27/1/2025).
Made menyebutkan jumlah personel yang terlibat dalam pembongkaran pagar laut dari semula tercatat 750 orang, kini tinggal 450 orang. "Kalau di Angkatan Laut tidak ada pengurangan personel, tetap masih stabil. Akan tetapi, yang lain kami cuma berharap ayo bareng-bareng biar cepat selesai pagar ini," ujarnya.
Pagar laut yang panjangnya sekitar 30,16 kilometer (km) kini sudah dilakukan pembongkaran sepanjang 15,5 km. Saat ini, TNI AL menggunakan drone untuk melakukan pemetaan agar pembongkaran pagar laut lebih efektif. "Hari ini juga kami laksanakan pemetaan menggunakan drone untuk lapisan yang sudah dibuka, kemudian yang akan dibersihkan," jelas Made.
Menurut dia, petugas mengalami sejumlah hambatan berupa arus dan angin yang kencang dalam melakukan pembongkaran pagar laut, terutama di perairan sisi barat. "Jadi, tim kami yang ada di lapangan beserta masyarakat dan nelayan sedang membersihkan sisi dalam, termasuk memetakan ulang Tanjung Pasir, Kramat, kemudian Kronjo," kata Made.
Baca: Menhan Sjafrie Puji Transformasi PT PAL Indonesia