Sabtu 04 Mar 2023 23:47 WIB

Pemprov Sulteng dan DMI Bangkitkan Ekonomi Umat

Ini sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Sulteng.

Logo Dewan Masjid Indonesia. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng membangkitkan ekonomi umat berbasis masjid, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di daerah itu.
Logo Dewan Masjid Indonesia. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng membangkitkan ekonomi umat berbasis masjid, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng membangkitkan ekonomi umat berbasis masjid, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di daerah itu.

"Selaku pimpinan daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada DMI Sulteng yang selama ini aktif membina dan mewadahi masjid-masjid yang ada di Sulteng," ucap Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sulteng Awaluddin pada Pembukaan Rapat Kerja DMI Sulteng di Palu, Sabtu (4/3/2023) petang.

Baca Juga

Ia memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Rapat Kerja Ke-1 PW DMI Sulteng selama 4-5 Februari 2023. "Rapat kerja ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi dalam upaya memakmurkan dan memberdayakan masjid sebagai pusat pembinaan umat di Sulteng," katanya.

Menurut dia, dengan memakmurkan masjid akan berdampak pada kemakmuran umat sekitarnya. "Mudah-mudahan tidak ada masjid yang kasnya besar, tetapi umat di sekitarnya tidak makan, tidak sekolah atau sangat kesulitan," ujar dia.

Ia berharap, rapat itu melahirkan program-program yang memakmurkan masjid, salah satunya membangkitkan ekonomi umat. "Sehingga masjid bisa menuntun umat, bukan hanya secara rohani, tetapi juga secara ekonomi," ungkap dia.

Dia juga berharap, rapat melahirkan program-program yang menjawab permasalahan umat saat ini.

Ia menyebut masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, namun tempat bagi kemaslahatan umat dan bisa mengakomodasi umat secara keseluruhan. "Sehingga tidak ada salah satu kelompok, aliran tertentu saja yang menguasai masjid," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa masjid mengajarkan tentang heterogenitas. Oleh karena itu, katanya, dominasi kelompok dan aliran tertentu pada suatu masjid harus dihilangkan, karena masjid menjadi tempat berkumpulnya semua Muslim.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement