Sabtu 04 Oct 2025 02:50 WIB

Menteri PPPA: Fasilitas Pendidikan Harus Prioritaskan Perlindungan Anak

Menteri PPPA Arifah Fauzi menekankan pentingnya perlindungan anak dalam pembangunan fasilitas pendidikan pasca insiden di Sidoarjo.

Rep: antara/ Red: antara
Fasilitas pendidikan harus prioritaskan perlindungan anak: Menteri.
Foto: antara
Fasilitas pendidikan harus prioritaskan perlindungan anak: Menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan di masa depan harus berlandaskan kerangka perlindungan anak. Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 September 2025.

Arifah menekankan bahwa setiap anak berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, mengingatkan semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam pembangunan fasilitas pendidikan. Kementerian PPPA juga memastikan akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK), Dinas Sosial, serta lembaga terkait di Jawa Timur.

Upaya ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak-hak siswa, termasuk kesehatan fisik, dukungan psikologis, kebutuhan khusus, dan kelangsungan pendidikan setelah bencana. Arifah juga mengapresiasi kerja sama dari Kepolisian Kabupaten Sidoarjo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), Tentara Nasional Indonesia (TNI), relawan, dan pihak lainnya.

Menurut data BNPB per Jumat sore, total 111 korban telah ditemukan, dengan 13 orang masih dirawat di rumah sakit, 89 orang sudah dipulangkan, 9 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 54 orang masih dalam pencarian. Insiden ini terjadi saat ratusan santri sedang melaksanakan sholat di ruang doa lantai dasar. Basarnas Jawa Timur menerima laporan kejadian sekitar pukul 15.35 waktu setempat, sementara pekerjaan pengecoran telah dilakukan sejak pagi hari.

"Diduga, fondasi yang lemah menyebabkan bangunan runtuh dari lantai empat hingga lantai dasar," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement