Ahad 05 Mar 2023 20:56 WIB

ISIS Sampaikan Pesan Balas Dendam ke Pemerintah India, Begini Ancamannya

ISIS menilai pemerintah India berlaku zalim ke umat Islam

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Gerakan ISIS (ilustrasi). ISIS menilai pemerintah India berlaku zalim ke umat Islam
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi). ISIS menilai pemerintah India berlaku zalim ke umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Yayasan Media Al-Azaim ISKP merilis majalah propaganda yang menyatakan teroris ISIS aktif di India Selatan dan terlibat dalam ledakan di Coimbatore dan Mangaluru, India Selatan. Majalah tersebut ialah Voice of Khurasan. 

Voice of Khurasan adalah publikasi atau corong yang mempromosikan aktivitas ISIS di Asia Tengah dan Selatan. Ini memprovokasi pendukung di seluruh dunia untuk melakukan serangan atas nama kelompok itu. 

Baca Juga

Publikasi tersebut menyebarkan operasi propaganda global ISIS dan telah secara nyata memperluas operasi di dunia internasional dalam beberapa tahun terakhir.

Yayasan Media Al-Azaim ISKP merupakan perpanjangan dari propaganda utama ISKP. Perannya memproduksi buku dan terkadang menerbitkan video. 

Yayasan telah merilis edisi dengan 68 halaman-No 23 majalah propaganda Voice of Khurasan dalam bahasa Inggris. 

Empat bulan setelah ledakan Coimbatore dan sekitar tiga bulan setelah ledakan Mangaluru, Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP), melalui Voice of Khurasan telah mengakui bahwa terorisnya hadir di India Selatan dan terlibat dalam dua ledakan yang terjadi tahun lalu. 

Namun, artikel majalah itu tidak merinci di negara bagian selatan mana 'mujahidin' aktif. Tetapi para ahli mengatakan mereka kemungkinan besar berada di Kerala dan mungkin menyebar ke beberapa bagian Tamil Nadu dan Karnataka. 

ISKP menyebutkan, ledakan mobil di Coimbatore pada 23 Oktober 2022 dan ledakan panci presto di sebuah bajaj di Mangaluru pada 19 November 2022 dilakukan oleh militan yang berafiliasi dengan ISIS. 

"Apakah Anda tidak mempertimbangkan serangan kami di Coimbatore, Tamil Nadu, dan Karnataka, di Bangalore (penulis majalah menulis Bangalore bukannya Mangaluru), di mana saudara-saudara kita membalas dendam demi kehormatan agama kita dan meneror kufar (non-Muslim dan kafir) dan para pengikutnya?," demikian penggalan isi majalah itu, dilansir India Today, Ahad (5/3/2023). 

Pengakuan diam-diam ISKP berbicara banyak tentang kemungkinan kehadiran teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam di negara bagian selatan India. 

Pengakuan tersebut muncul dua pekan setelah Badan Investigasi Nasional (NIA) melakukan penggerebekan dan menggeledah lebih dari 60 lokasi di Kerala, Tamil Nadu, dan Karnataka untuk mencari tersangka simpatisan ISIS. 

Karena itu, ISKP dalam edisi terbaru majalah tersebut, telah memuntahkan racun terhadap umat Hindu, Partai Bharatiya Janata (BJP), dan tentara India, serta memprovokasi mujahidinnya di India Selatan untuk berperang melawan mereka. 

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Artikel majalah tersebut berusaha membalas dendam pada umat Hindu dan juga berusaha membalas dendam atas ketidakadilan di Kashmir (dengan menargetkan non-Muslim), Masjid Babri, dan kerusuhan Gujarat. 

"Pelanggaran Anda telah melewati batas, dan kebencian Anda terhadap Islam dan umatnya telah ditunjukkan dalam kata-kata dan perbuatan," kata artikel majalah itu. 

"Kedamaianmu akan berubah menjadi kekacauan, keamananmu menjadi ketakutan, dan kebahagiaanmu menjadi kesedihan, dan dengan kehendak Allah, tidak akan ada keamanan atau kedamaian bagi setiap orang kafir sampai kamu menyembah Allah saja," bunyi artikel majalah ISKP lebih lanjut. 

Sebuah artikel khusus di majalah tersebut juga mengulas insiden balon pengintai China di wilayah udara Amerika Serikat sambil mengejek kedua negara. 

Sambil mempertahankan kemarahannya terhadap Pakistan dan para ulamanya, juru bicara ISIS menyebut negara Shahbaz Sharif sebagai sel tumor dalam tubuh umat Islam.    

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement