Senin 06 Mar 2023 08:25 WIB

Pakar Cerita Soal Banyak Negara tak Lagi Wajibkan Penggunaan Masker

Pelonggaran penggunaan masker akibat kasus Covid-19 yang menurun.

Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan melewati iklan yang memperlihatkan sepasang tangan di luar gedung perkantoran komersial di Beijing, Senin, 20 Februari 2023.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan melewati iklan yang memperlihatkan sepasang tangan di luar gedung perkantoran komersial di Beijing, Senin, 20 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI sekaligus pakar ilmu kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan banyak negara di dunia telah melonggarkan ketentuan penggunaan masker di ruang publik. Pelonggaran dilakukan seiring kasus Covid-19 yang kian mereda.

"Pada Januari 2023, saya menjalani ibadah umroh, di Makkah dan Madinah sekitar 90 persen orang tidak pakai masker lagi, dan kita tahu yang beribadah umroh datang dari berbagai negara di dunia," kata Tjandra Yoga Aditama melalui keterangan tertulis dikutip Senin (6/3/2023).

Baca Juga

Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, situasi itu menggambarkan sudah terjadi pelonggaran dalam pemakaian masker di banyak negara. Kondisi serupa juga didapati Tjandra saat mengunjungi India, bertepatan dengan agenda High-Level Meeting On Paving for Strong and Resilient Health System in South-East Asia di Goa- salah satu obyek wisata di pantai barat India.

"Semua peserta pertemuan tidak memakai masker lagi. Selain kami yang datang dari berbagai negara, di India memang praktis sudah tidak ada yang pakai masker, baik di Goa maupun di kota metropolitan Mumbai," kata Tjandra saat menjadi co-lead rapporteurs pertemuan itu pada akhir Februari 2023.

Peserta pertemuan antara lain Mantan Menteri Kesehatan India dan Mantan Menkes Timor Leste, dan mantan Wakil Direktur Jenderal WHO serta mantan Kepala WHO Pasifik Barat, perwakilan dari Thailand, Bangladesh, Korea Selatan, dan Tjandra mewakili Indonesia, serta pimpinan WHO Asia Tenggara.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sempat transit beberapa jam di Mumbai dan melihat situasi kota. "Saya antara lain sempat ke Gateway of India, yang penuh orang dan semua tidak pakai masker, termasuk dua orang yang berpose di sebelah saya," katanya.

Dari India ke Jakarta, Tjandra sempat mampir beberapa jam di Singapura. "Kita ketahui bahwa sejak 13 Februari 2023, di Singapura tidak ada lagi kewajiban pakai masker di dalam angkutan umum, setelah sebelumnya kewajiban pakai masker memang sudah dilonggarkan," katanya.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes RI itu sempat melancong ke sekitar kawasan Orchard Road. "Mungkin masih ada sekitar 25 persen pengunjung lalu lalang yang tetap pakai masker, mungkin karena sudah kebiasaan, walaupun bukan kewajiban lagi," katanya.

"Yang juga menarik, pengelola Bandara Changi menuliskan kebijakan tak mewajibkan lagi memakai masker di tiket pesawat Singapore Airlines," kata Tjandra.

Sesampainya di Jakarta, Tjandra sempat bertemu dengan perwakilan Sasakawa Foundation Jepang yang menangani penyakit lepra. "Dia menyampaikan bahwa mulai 13 Maret 2023, Jepang akan memulai kebijakan baru, di mana penggunaan masker pada umumnya tidak diwajibkan lagi, dan diserahkan saja pada keputusan masing-masing orang," ujarnya.

Selain pengalaman pribadi Tjandra, Amerika dan Eropa juga sudah lama tidak mewajibkan penggunaan masker di ruang publik. "Perkembangan tidak mewajibkan pakai masker jelas sudah terjadi di banyak negara, sejalan dengan Covid-19 yang terus terkendali di dunia," demikian Tjandra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement