REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Dari 14 orang saksi sembilan diantaranya dari dari PT Pertamina (Persero) dan sisanya dari masyarakat.
Namun pihak kepolisian belum menyampaikan hasil sementara dari pemeriksaan tersebut. "Ke-14 orang terdiri dari operator, security, supervisor, teknisi dan masyarakat. Pihak pertamina ada sembilan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, dalam konferensi persnya, Senin (6/3/2023) lalu.
Menurut Ramadhan, hingga saat ini puluhan saksi tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Kemudian dalam penyelidikan ini, kata dia, pihaknya menggunakan scientific investigation. Karena itu Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya melibatkan Puslabfor Polri dan Pusinafis Polri dalam mengusut tuntas kasus kebakaran tersebut.
“Kalau ditanya (penyebab kebakaran) itu terlalu dini. Prinsip yang kita gunakan ada prinsip ketelitian dan prinsip kehati-hatian. Kita berdoa bersama-sama agar segera mengetahui dapat mengungkap apa penyebab kebakaran ini,” jelas Ramadhan.
Selain melakukan penyelidikan, kata Ramadhan, saat ini Polri bersama TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pencarian korban yang hilang. Polri telah menurunkan alat berat dan regu atau unit K-9 atau anjing pelacak untuk membantu pencarian korban.
Lalu pihaknya juga mendirikan dapur umum di lokasi, mendirikan Posko kesehatan statis dan Tim kesehatan mobile serta juga menurunkan tim trauma healing. “Tim trauma healing ini menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak anak korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang,” kata Ramadhan.