REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan enam orang Palestina tewas sementara puluhan lainnya terluka dalam serangan tentara Israel ke rumah-rumah warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat. Militer Israel mengatakan, mereka membunuh pelaku penembakan dua warga Israel di Kota Hawara, Tepi Barat, pekan lalu.
Juru bicara kepolisian Israel mengatakan, tiga orang pasukan Israel mengalami luka parah dalam baku tembak di Jenin. Brigade Jenin, kelompok bersenjata yang berbasis di pengungsian Jenin, mengatakan anggotanya menembak dan melempar bahan peledak ke tentara Israel.
Pasukan Israel mengepung rumah pelaku penembakan yang terletak di luar pengungsian padat penduduk. Rekaman video menunjukkan asap hitam membumbung ke langit setelah tentara menembakan rudal ke gedung yang terkepung.
Penyerangan Selasa (7/3/2023) kemarin merupakan operasi penangkapan mematikan terbaru yang dilakukan Israel di utara Tepi Barat yang mengalami lonjakan kekerasan beberapa tahun terakhir. Penyerangan ini menimbulkan kekhawatiran pertumbuhan darah yang terus terjadi saat Israel berusaha menahan gelombang kerusuhan di Tepi Barat untuk menentang pendudukan yang kini sudah berlangsung selama 56 tahun.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan enam orang ditembak dan dibunuh, korban berusia antara 22 sampai 49 tahun sementara 26 lainnya terluka. Pasukan keamanan Israel mengidentifikasi pelaku pembunuhan dua orang warga Israel di Hawara sebagai Abdul Fattah Kharushah. Pria berusia 49 tahun itu merupakan anggota milisi Hamas.
Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengklaim Kharushah sebagai anggotanya. Tapi tidak mengaku bertanggung jawab atas kematian dua bersaudara Israel itu.
Militer Israel juga mengatakan milisi Palestina menembak jatuh dua drone di atas Jenin. Rekaman video yang tersebar di internet menunjukkan sekelompok pemuda bersorak dan mengambil swa-foto saat mereka melihat sebuah pesawat tanpa awak itu jatuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji tentara Israel karena membunuh pelaku penyerangan. "Siapapun yang melukai kami akan membayarnya," kata Netanyahu.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh mengecam militer Israel yang menggelar perang "skala besar" terhadap Palestina dan menggagal upaya untuk mengembalikan ketenangan.
Tentara Israel juga mengatakan mereka menyerang Kota Nablus dan menangkap dua putra pelaku penyerangan. Israel menuduh dua orang itu membantu ayah mereka melakukan serangan.
Tahun ini sudah 60 warga Palestina tewas dibunuh tentara Israel, lebih dari setengahnya milisi. Serangan orang Palestina ke warga israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat menewaskan 14 orang.
Bulan lalu militer Israel menggelar serangan siang hari di Kota Tua Nablus. Operasi yang mengincar kelompok milisi yang baru terbentuk, Arīn al-ʾUsud mengakibatkan baku tembak yang menewaskan 10 orang Palestina. Kelompok itu mengatakan hanya enam orang dari korban tewas adalah kelompoknya. Empat korban lain tampaknya warga yang sedang lewat.
Sebelumnya menteri keamanan nasional dari sayap ultra-kanan Itamar Ben-Gvir bergabung dengan orang-orang Yahudi di Kota Hebron, Tepi Barat. Ia menari bersama komunitas garis keras dalam perayaan Hari Purim.
Ben-Gvir yang mengenakan kostum berbagai seragam pasukan di bawah komandonya, menari, bernyanyi dan berswa-foto dengan orang-orang yang datang dan tentara di pemukiman ilegal di Hebron. Ben-Gvir merupakan politisi ultra-nasionalis yang tinggal di pemukiman ilegal.
Perayaan itu merupakan acara terbaru yang digelar pemukim ultranasionalis di pemukiman ilegal di Tepi Barat. Ben-Gvir dan kelompok ekstrem kanan pemerintah Netanyahu lainnya mendukung acara-acara tersebut.