Rabu 08 Mar 2023 12:30 WIB

Perekonomian Cerah, Kinerja Bank Mandiri Ikut Semringah

Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih Rp 41,2 triliun sepanjang 2022.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan Bank Mandiri menjelaskan instrumen investasi yang bisa dipesan melalui Livin by Mandiri kepada nasabah di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Foto: Dok Republika
Karyawan Bank Mandiri menjelaskan instrumen investasi yang bisa dipesan melalui Livin by Mandiri kepada nasabah di Jakarta, Senin (6/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, Awan kelabu pandemi Covid-19, perlahan mulai sirna. Seiring perekonomian yang kembali menggeliat, kinerja perbankan Himbara pun ikut terdorong.

PT Bank Mandiri Tbk sebagai salah satu anggota Himbara berhasil membukukan laba bersih Rp 41,2 triliun sepanjang 2022. Laba perseroan tumbuh 46,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy) sehingga memperkuat permodalan bank untuk melakukan ekspansi bisnis, terutama mendukung fungsi intermediasi dalam menyalurkan kredit.

Baca Juga

"Kinerja yang solid ini tak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2022 Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Darmawan menuturkan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2022 juga ditunjang strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses optimalisasi digital sehingga tingkat efisiensi perseroan meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis pada semua segmen serta rasio dana murah (current account and saving account/CASA) Bank Mandiri tahun 2022.

Total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 15,46 persen yoy dari Rp 1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir 2022 yang diitopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2 persen dan 13,5 persen yoy.

Ekspansi digital juga berkontribusi positif terhadap rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 yang kini mencapai 77,64 persen atau naik 365 basis poin (bps) yoy melampaui rata-rata industri perbankan.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 14,5 persen dibandingkan 2021 menjadi Rp 1.202,2 triliun.

"Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen," kata Sigit.

Sigit memerinci, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun pada akhir 2022. Angka tersebut tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.

Selain itu, Sigit mengatakan kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni Rp 196,3 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 13 persen jika dibandingkan 2021.

Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Sigit memastikan Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor potensial pada masing-masing wilayah. Hal tersebut termasuk sektor UMKM.

 

Dukungan KUR Bank Mandiri

Bank Mandiri mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri pada 2022 berhasil memenuhi target pemerintah sebesar Rp 40 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku usaha UMKM. "Penyaluran KUR Bank Mandiri pun utamanya disalurkan ke sektor produksi sebanyak 59,73 persen atau senilai Rp 23,9 triliun," ucap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Darmawan menjelaskan, tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif tecermin dari seluruh sektor. Salah satunya pada sektor pertanian yang sepanjang 2022 menyumbang 29,53 persen dari total KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 11,81 triliun.

Lalu juga disusul sektor jasa produksi yang mencapai Rp 8,03 triliun pada 2022 atau sekitar 20,07 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri pada tahun tersebut. Lalu kredit UMKM Bank Mandiri berhasil tumbuh 13,3 persen pada 2022 dari Rp 103,5 triliun pada 2021 menjadi Rp 117,2 triliun pada akhir 2022.

 

Kinerja Saham

Sepanjang 2022, harga saham Bank Mandiri (BMRI) meningkat 41,3 persen secara year to date (ytd) hingga menyentuh harga penutupan saham tahun 2022 sebesar Rp 9.925 per lembar saham.

"Harga saham BMRI bahkan sempat menyentuh level All Time High sebesar Rp 10.900 per lembar saham pada 6 Desember 2022," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Secara tahunan (yoy), hingga Desember 2022, kenaikan nilai saham BMRI lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat.

Menurut Darmawan, kunci kinerja saham BMRI yang solid sepanjang 2022 tidak terlepas dari strategi bisnis perusahaan dalam menjaga pertumbuhan yang prima.

"Lewat strategi agresif tapi prudent, Bank Mandiri tetap secara konsisten memperhatikan risiko di tengah transformasi digital yang masif sehingga mampu menghasilkan kinerja optimal," ujarnya.

Darmawan juga menuturkan rasio pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) bank only Tier-1 Bank Mandiri mencapai level 22,62 persen, meningkat signifikan mencapai 638 basis poin (bps) yoy di tahun 2022.

Selain itu, pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2022 tumbuh 20,3 persen yoy menjadi Rp 87,9 triliun. Kenaikan tersebut ikut membawa rasio Net Interest Margin (NIM) terjaga di level optimal 5,47 persen.

"Berbagai inisiatif digital Bank Mandiri telah berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan dan turut mendorong Bank Mandiri memperluas peran di pasar ekosistem digital," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement