Rabu 08 Mar 2023 15:57 WIB

Konser Musik Diharapkan 'Pisah' dari Panggung Kampanye Politik

Konser musik dan kegiatan kampanye politik dinilai perlu terpisah, tak dicampur aduk.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Vokalis grup band Slank Kaka beraksi pada acara Pestapora 2022 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Gelaran konser musik di Indonesia diharapkan tidak terganggu oleh kegiatan kampanye politik. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Vokalis grup band Slank Kaka beraksi pada acara Pestapora 2022 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Gelaran konser musik di Indonesia diharapkan tidak terganggu oleh kegiatan kampanye politik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran konser musik di Indonesia diharapkan tidak terganggu oleh kegiatan kampanye politik. Panggung untuk konser dengan kegiatan kampanye politik dinilai perlu terpisah dan tidak campur aduk.

Menurut pengamat musik, Buddy Ace, menjelang pemilihan umum (pemilu) biasanya gencar dilakukan kampanye politik. Kampanye ini tentu untuk menarik jumlah massa yang cukup besar.

Baca Juga

“Mudah-mudahan di masa euforia kampanye politik, konser musik tidak keganggu, jangan sampai panggung showbiz buat kampanye, jadi panggung kampanye pisah jangan dicampur aduk,” kata Buddy kepada Republika.co.id, Selasa (7/3/2023).

Euforia politik bisa semakin signifikan pada Juni. Karena biasanya telah dimunculkan nama-nama resmi yang dicalonkan sebagai calon presiden, calon legislatif, dan seterusnya. Dia berharap pada masa menjelang pemilu itu, panggung politik dan panggung konser menjadi dua hal yang berbeda.